Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai 750 miliar dolar AS atau sekitar Rp8.000 triliun pada 2015.

"Saya berharap di tahun 2015 mendatang, nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia bisa mencapai 750 miliar dolar AS," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, Kamis.

Ia mengungkapkan bahwa pihak BEI menginginkan nilai kapitalisasi pasar saham domestik dapat melampaui bursa Singapura yang sekitar 650--700 miliar dolar AS.

Ito Warsito mengemukakan bahwa salah satu indikator yang menunjukkan perkembangan sebuah bursa saham adalah kapitalisasi pasar.

Kapitalisasi pasar, menurut dia, menunjukkan nilai efek yang tercatat di bursa saham. Atau, secara definisi diartikan sebagai total nilai surat berharga yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan di dalam satu pasar.

Menurut Ito, target kapitalisasi pasar dapat terwujud jika didukung oleh pertumbuhan jumlah investor saham dan perusahaan tercatat di Bursa.

"Saat ini, total perusahaan tercatat sebanyak 481 emiten dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4.299 triliun. BEI juga akan menggenjot sebanyak-banyaknya jumlah investor di pasar modal Tanah Air, saat ini jumlah investor yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sekitar 404.695 investor," papar Ito.

Ito mengharapkan minat perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) masih tinggi meski kondisi pasar modal Indonesia masih berfluktuasi, dan tidak menjadi hambatan bagi masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal domestik.

"Meski pasar modal Indonesia masih berfluktuatif, namun kami tetap optimis akan banyak investor yang tertarik untuk masuk ke pasar modal kita. Karena, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, serta Anggota Bursa (AB) terus melakukan sosialisasi guna menjaring investor baru dan emiten baru di pasar modal," ucapnya.(*)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013