Beirut (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, mengimbau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menggelar pasukan perdamaian ke Lebanon selatan guna mendukung gencatan senjata yang telah berlangsung satu minggu antara Israel dan Hizbullah. "Masyarakat internasional kini harus menunjukkan kepemimpinan pasukan internasional ini, memberikannya kekuasaan yang kuat bagi operasi dan penggelaran segera mungkin untuk menjamin perdamaian," kata Bush dalam jumpa wartawan di Washington, Senin (21/8). Bush juga mengumumkan paket bantuan 230 juta dolar AS untuk Lebanon, termasuk 25.000 ton terigu. Gencatan senjata PBB menghentikan perang 34 hari antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah, yang menewaskan hampir 1.200 di Lebanon dan 157 warga Israel. Tapi, PBB terlihat kesulitan untuk menghimpun pasukan perdamaian yang kuat untuk Lebanon. Kanselir Jerman, Angela Merkel, di Berlin menyebut situasi di Lebanon sebagai "sangat rapuh", dan juga mengimbau penggelaran segera pasukan PBB ke selatan negara itu. Sementara itu, Italia agaknya bakal menjadi pemimpin pasukan PBB, menyusul percakapan telepon antara Perdana Menteri (PM) Romano Prodi dengan para sejawatnya di Beirut dan Jerusalem. PM Israel, Ehud Olmert, yang menerima utusan-utusan senior PBB di Jerusalem, berbicara dengan Prodi, Minggu (20/8), dan mengatakan bahwa ia akan gembira apabila Italia memimpin pasukan itu. Oposisi sayap kanan Italia memperingatkan bahwa penggelaran bisa menjadi misi "bunuh diri", tetapi kabinet Lebanon diperkirakan akan menyambut baik prakarsa Roma itu. Satu sumber politik senior Lebanon mengatakan, 2.500 tentara Italia akan bergabung dalam pasukan PBB di Lebanon (UNIFIL), demikian laporan sejumlah kantor berita transnasional. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006