Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi Selasa ditutup turun akibat aksi ambil untung (profit taking), setelah pada pekan lalu naik signifikan. IHSG BEJ terkoreksi 9,702 poin atau 0,67 persen menjadi 1.428,066, sedangkan Indeks LQ45 melemah 2,337 poin atau 0,73 persen ke posisi 318,614. Pelaku Pasar dari PT Valbury Asia Sekurities mengatakan bahwa penurunan indeks ini lebih disebabkan profit taking setelah sebagian besar saham menguat tinggi pada pekan lalu. "Pekan lalu sudah naik tinggi, dan waktunya beberapa investor mengambil keuntungan setelah libur panjang," jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa pasar saat ini masih dapat dorongan dari sentimen positif dalam negeri tentang menguatnya makro ekonomi Indonesia. "Faktor-faktor positif tampaknya masih menaungi prospek ekonomi Indonesia ke depan," tambahnya. Mungkin yang memberi sentimen negatif, lanjutnya, adalah fluktuasi harga minyak mentah dunia akibat ketegangan di Timur Tengah. Pada perdagangan sesi pagi ini, penurunan indeks lebih dipicu oleh turunnya saham Telkom (TLKM) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS). Saham yang mengalami penurunan sebanyak 73 dibanding yang naik 29 dan 43 tidak berubah harganya. Volume perdagangan mencapai 523,527 juta saham dari 10.774 transaksi dengan nilai Rp957,058 miliar. Lima saham yang mengalami penurunan terbesar adalah Internasional Nickel (INCO) anjlok Rp900 tertahan di Rp22.800, PGAS jatuh Rp600 pada posisi Rp13.000, Semen Gresik (SMGR) merosot Rp400 ke level Rp25.200, Tempo Scan Pasific (TSPC) terkoreksi Rp150 di harga Rp6.600 dan Smart Corporation (SMAR) turun Rp100 menjadi Rp3.950. Sedangkan lima saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah Goodyear (GDYR) melonjak Rp700 berada di Rp8.000, Gudang Garam (GGRM) terdongkrak Rp200 pada harga Rp8.950, Antam (ANTM) terdorong Rp200 ke level Rp5.550, Indosat (ISAT) menguat Rp175 di posisi Rp4.900 dan Indocement (INTP) naik Rp150 menjadi Rp4.600.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006