Bandung, (ANTARA News) - Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Tonny Sumampouw, mengatakan, kondisi harimau Sumatra semakin rawan dari aksi perburuan hingga mengancam jumlah populasinya di kawasan tersebut. "Jika kondisi perburuan terus dilakukan maka populasi harimau Sumatra akan menurun," katanya di sela sela acara Orientasi Wartawan Konservasi Alam (OAKA) yang diselenggarakan Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (Foksi), di Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin (21/8). Tonny mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya selama pertengahan 2006, sebanyak 16 ekor harimau sumatra telah diburu dan diambil kulitnya, dan jumlah tersebut belum dihitung dengan provinsi lainnya, seperti, Riau. "Jika diasumsikan setiap provinsi itu melakukan perburuan sebanyak sepuluh ekor harimau sumatra, maka populasinya semakin terancam", katanya. Kondisi itu, kata dia, semakin diperparah dengan kerusakkan habitatnya, seperti, terjadinya kebakaran hutan dan pembalakkan liar (illegal loging). Akibatnya harimau sumatra yang terganggu habitatnya itu turun ke perkampungan masyarakat untuk mencari makanan seperti hewan ternak milik penduduk seiring dengan satwa buruannya juga yang tidak ada. "Rusaknya habitat dari satwa liar yang dilindungi itu menimbulkan konflik antara manusia dengan harimau sumatra tersebut", ucapnya. Seiring turunnya harimau sumatra ke kawasan penduduk, ia menyarankan agar masyarakat setempat mengamankan dahulu hewan peliharaannya, seperti, kambing, sapi dan anjing sebelum nantinya dimangsa harimau tersebut. "Jika hewan peliharaan masyarakat tersebut sudah diamankan maka harimau tidak akan masuk perkampungan penduduk", katanya. Kemudian warga yang tinggal di kawasan habitat harimau tersebut jika berpergian ke ladang, sebaiknya berjalan secara beriringan agar mencegah mereka menjadi sasaran dari harimau yang kehilangan habitatnya itu. Di bagian lain, ia menyatakan mendukung langkah yang ditempuh oleh menteri kehutanan (menhut) yang menjanjikan akan memberikan hadiah kepada masyarakat yang telah menyelamatkan harimau sumatra tersebut dari aksi perburuan. "Saya gembira sekali dengan kebijakan menhut tersebut yang akan memberikan hadiah kepada masyarakat yang telah menyelamatkan satwa tersebut, karena keberadaan harimau sumatra dari ancaman kepunahan", katanya.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006