Sidoarjo (ANTARA News) - Sumbangan senilai Rp1 miliar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk korban semburan lumpur PT Lapindo Brantas Inc. hingga kini masih utuh, dan belum ada rencana pemanfaatannya, kata Ketua Harian Satlak Kabupaten Sidoarjo, Saiful Ilah. "Sampai saat ini kami belum tahu mau dibagikan dalam bentuk apa atau dijadikan apa sumbangan itu. Masih ada, utuh di rekening Satlak," ungkap Saiful Ilah, yang juga Wakil Bupati Sidoarjo, Selasa. Sumbangan Presiden itu, menurut dia, sengaja dipisahkan dari rekening bantuan PT Lapindo, jadi penyimpanannya pun di bank berbeda. Bila bantuan dari Lapindo melalui rekening BCA dan Bank Mandiri, maka bantuan dari Presiden dan pihak selain Lapindo melalui Bank Jatim, jelasnya. Sementara itu, Wakil Ketua Satlak Kabupaten Sidoarjo, Moch. Rochani, menjelaskan bahwa bantuan dari Presiden tersebut akan dibagi bila telah ada instruksi dari Bupati Sidoarjo, Win Hendrarso. "Kami masih belum memutuskan," tuturnya. Terkait dengan keinginan korban lumpur Lapindo yang meminta sumbangan itu dibagikan dalam bentuk uang tunai, Rochani menyatakan, masih akan mengoordinasikannya. "Pembagian dalam bentuk apa pun harus ada kesepakatan semua pihak. Yang jelas, kami akan berikan sesuai keputusan dan keinginan rakyat," paparnya. Mengenai kemungkinan akan diberikan dalam bentuk uang, Rochani mengungkapkan, akan mengalami kesulitan, karena data pengungsi belum lengkap. "Kalau sudah dibagikan pada pengungsi dan uangnya habis, takutnya bila ada yang tidak kebagian akan menuntut kami. Terus yang diberikan uangnya siapa?," tegasnya. Namun, dia menjanjikan, akan memberikan yang terbaik bagi warganya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006