Jakarta (ANTARA News) - Guna mengantisipasi penularan virus flu burung (Avian Influenza/AI) dari manusia ke manusia, maka pemerintah memberikan tablet Oseltamivir/Tamiflu secara gratis kepada seluruh warga di daerah terjangkitnya flu burung di Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. "Meskipun belum ada bukti adanya penularan virus antar-manusia, tetapi lima pasien yang diduga terinfeksi flu burung meninggal sebelum sempat diambil sampelnya, karena itu kita berikan provilaksis dengan oseltamivir untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penularan antar manusia," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, I Nyoman Kandun, di Jakarta, Selasa. Pada kasus sebelumnya, menurut dia, oseltamivir hanya diberikan kepada orang yang melakukan kontak dengan ayam sakit atau pasien terinfeksi yang menunjukkan gejala serupa influenza dengan dosis dua kali sehari satu tablet selama lima hingga tujuh hari. Namun, ia melanjutkan, pada kasus yang terjadi di Cikelet, provilaksis oseltamivir diberikan kepada seluruh warga dengan dosis satu hari sekali satu tablet selama 10 hari. "Total diberikan kepada 2.400 orang di Ranca Salak, Jojok, Ranca Mareme dan Pasir Gambir," kata Kandun. Ia menambahkan, untuk keperluan itu dalam waktu dekat pemerintah akan mengirimkan 4.000 tablet oseltamivir tambahan. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dalam beberapa pekan terakhir sebanyak 18 warga Desa Cikelet diduga terinfeksi virus flu burung. Tiga diantaranya, yakni U (17), ASA (9) dan EL (35), telah dinyatakan positif terinfeksi virus H5N1 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Departemen Kesehatan dan NAMRU2 Jakarta. Lima pasien lainnya, kata Kandun, telah meninggal sebelum sempat diambil sampel darahnya untuk diperiksa. "Sedangkan, sisanya negatif," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006