Helsinki (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Finlandia, Erkki Tuomioja, mengatakan bahwa timpalannya dari Suriah berjanji bahwa Damaskus akan menutup perbatasannya dengan Libanon, jika tentara penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditempatkan di sana. "Mereka benar-benar tidak menginginkan hal itu, dan mereka mengumumkan mereka akan menutup perbatasan mereka jika hal itu terjadi," kata Tuomioja, Rabu (Kamis WIB), usai pertemuan dengan Menlu Suriah, Walid Al-Mualim di Helsinki. "Saya tidak melihat akan ada ancaman lain dalam pernyataan itu kecuali pada kenyataan bahwa mereka akan menutup perbatasan mereka," ujarnya. PBB kini sedang berupaya untuk mengumpulkan pasukan perdamaian sebanyak 15.000 tentara untuk mengawasi gencatan senjata di Libanon selatan, setelah perang sebulan lamanya antara Israel dan kelompok gerilyawan Muslim, Hizbullah. Israel telah minta tentara PBB untuk menjaga perlintasan perbatasan antara Libanon dan Suriah guna mencegah penyelundupan senjata. Pernyataan Al-Mualim itu menggemakan pernyataan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang mengatakan bahwa pengerahan pasukan internasional di perbatasan Libanon-Suriah akan merupakan "sikap bermusuhan". Pejabat Suriah itu sedang berkunjung ke Finlandia, yang sekarang ini memegang jabatan Kepresidenan Uni Eropa (UE), yang berlaku per semester bergiliran bagi semua anggota UE, untuk meningkatkan hubungan yang lebih baik antara Damaskus dan blok 25 negara itu, demikian Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006