Jakarta (ANTARA) - Sejumlah asosiasi industri sawit mempromosikan sawit di kalangan santri untuk  memberikan pemahaman terkait manfaat positif komoditas tersebut bagi perekonomian, sosial, dan lingkungan.

"Saat ini minyak sawit menghadapi persoalan imej dan citranya di mata masyarakat. Padahal, komoditas ini juga melibatkan petani dan koperasi di dalamnya, jadi tidak benar apabila kelapa sawit diidentikkan dengan konglomerasi,” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga dalam keterangannya di Jakarta, Minggu .
Sahat Sinaga mengatakan produk hilir sawit telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, energi, dan oleokimia, terutama di bulan Ramadhan dan Idul Fitri, kelapa sawit banyak digunakan dan posisinya sulit digantikan oleh minyak nabati lain.

Baca juga: Kalsel tingkatkan produksi padi lewat “Kelapa Sawit Tumpang Sari”

Banyak produk sawit yang membantu santri untuk menjaga kebersihan seperti sabun, shampoo, dan deterjen pakaian, termasuk juga digunakan dalam mengolah makanan antara lain minyak goreng dan margarin.

Dijelaskan Sahat, keunggulan sawit tidak terlepas dari kebijakan hilirisasi yang meningkatkan jumlah produk turunan dari 54 jenis di 2007, meningkat ke 179 jenis pada 2023, bahkan kesempatan produk turunan sawit masih terbuka luas untuk dikembangkan.

Terkait upaya mempromosikan manfaat positif sawit di kalangan santri, Sahat menyatakan, salah satunya dilakukan melalui pendistribusian ratusan bantuan kepada pesantren, masjid, dan yayasan yatim piatu di wilayah Jakarta serta Bogor, dan Depok di Jawa Barat selama Ramadhan 2024 bersama Forum Wartawan Pertanian (Forwatan).

Ketua Forwatan Yuwono Nugroho menjelaskan aksi sosial ini dapat terlaksana berkat dukungan tiga asosiasi hilir sawit yaitu APROBI, GIMNI, dan APOLIN. Kerja sama ini telah terjalin baik semenjak empat tahun lalu yang ditujukan membantu masyarakat kurang mampu, santri, dan anak yatim piatu.

"Harapan kami, kerja sama yang berjalan baik ini terus berlanjut ke depan, karena kegiatan ini juga disertakan promosi aspek positif sawit kepada masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Disbun Kaltim ajak petani sawit bermitra dengan pabrik CPO

Sekjen Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Ernest Gunawan sangat mendukung kegiatan bakti sosial untuk membantu santri dan masyarakat kurang mampu, apalagi melalui kegiatan ini, pemangku kepentingan sawit dapat melakukan promosi sisi positif sawit termasuk peranan biodiesel untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.

Senada dengan itu Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) Norman Wibowo menambahkan kolaborasi antara asosiasi hilir sawit dengan media sangatlah penting supaya sawit tidak dipojokkan dengan isu dan informasi negatif di dalam negeri.

Selama pandemi COVID, lanjutnya, kelapa sawit digunakan sebagai salah satu bahan baku produk sanitasi dan farmasi yang sangat membantu masyarakat Indonesia.

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024