Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada Rabu pagi menguat ke posisi Rp11.700 per dolar AS setelah pemerintah berhasil menyerap dana dari lelang Surat Berharga Negara.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat sebesar 65 poin menjadi Rp11.700 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.765 per dolar AS.

"Rupiah kembali menguat setelah lelang Surat Berharga Negara berdenominasi valuta asing di pasar domestik mampu terserap senilai 190.000.000 dolar AS meski belum mencapai target," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan bahwa pemerintah menargetkan lelang surat utang itu dapat mencapai sebesar 450.000.000 dolar AS, namun yang tercapai hanya senilai 190.000.000 dolar AS.

Ia menambahkan dolar AS juga sedang mengalami pelemahan terhadap mata uang yen Jepang dan euro menjelang akan dirilisnya data ekonomi Amerika Serikat.

Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa klaim jumlah pengangguran AS diperkirakan meningkat, namun di sisi lain data harga rumah di AS yang dirilis tadi malam menunjukan perbaikan.

"Data itu merupakan salah satu faktor pertimbangan the Fed untuk membuat keputusan untuk mengurangi stimulus," kata dia.

Sementara itu pada pukul 10.00 WIB, terpantau mata uang rupiah kembali mengalami tekanan ke posisi Rp11.773 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013