Palu (ANTARA News) - Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang selama ini dikenal bebas flu burung, belakangan mendeteksi adanya penyebaran virus mematikan itu setelah melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah ternak piaraan warga yang mati mendadak. Informasi yang dihimpun ANTARA, Kamis, menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Hewan Provinsi Sulteng serta Balai Penyelidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Maros terhadap 20 sampel unggas yang mati mendadak, ternyata positif terinfeksi virus Avian Influenza (AI). Unggas yang dijadikan sampel dalam pemeriksaan 9 Agustus lalu itu adalah milik Baharuddin (65), warga Jalan Datu Pamusu Kelurahan Kamonji, Palu Barat. Sesuai Surat Distanbunak Sulteng Nomor: 521.3/91/VIII/06 tertanggal 23 Agustus 2006 yang diserahkan seorang pejabat Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Palu kepada Baharuddin hari ini (24/8), hasil rapid test terhadap ayam-ayam miliknya disimpulkan positif terinfeksi AI. Demikian juga dengan hasil pengujian sampel yang dilakkukan BPPV Maros yang menggunakan metode Swab Isolasi Virus dan Organ Isolasi Virus juga menyatakan ayam-ayam yang mati mendadak itu positif AI. Namun demikian dalam surat tersebut tidak diungkapkan jenis virus AI yang menyerang ayam-ayam peliharaan Baharuddin, apakah H5NI atau jenis lainnya. Untuk mencegah percepatan penyebarluasan virus yang sangat mematikan ini, petugas dari Distanhut Palu pada saat itu langsung melakukan penyemprotan gas dispectan terhadap kandang ayam dan rumah warga yang berada di sekitar tempat penemuan unggas positif AI.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006