Banda Aceh (ANTARA News) - Anggota Komisi VII DPR RI Teuku Riefky Harsya menyatakan ketersediaan energi listrik merupakan salah satu syarat penting untuk meyakinkan investor agar mau berinvestasi di Provinsi Aceh.

"Ketersediaan energi menjadi salah satu prasyarat penting bagi investor. Alhamdulillah Aceh sekarang memiliki PLTU di Nagan Raya dengan kapasitas 220 Megawatt yang diharapkan beroperasi pada Desember 2013," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Banda Aceh, Rabu.

Menyikapi pelaksanaan Aceh Business Forum yang digelar Badan Investasi dan Promosi Aceh di Jakarta, politisi itu menyatakan dirinya terus berupaya meyakinkan para investor untuk melihat Aceh sebagai tujuan investasi yang potensial untuk kepentingan jangka panjang.

Teuku Riefky yang juga Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu menilai untuk beberapa tahun mendatang, krisis energi yang terjadi di Aceh saat ini tidak lagi menjadi momok menyusul beroperasinya PLTU Nagan Raya tersebut.

"Selama ini ketersediaan listrik di Aceh hanya mencapai 300 Megawatt. Suntikan energi listrik dari PLTU Nagan Raya sebesar 220 Megawatt akan menutupi kebutuhan listrik di sektor industri, khususnya di wilayah pesisir barat dan selatan provinsi ini," katanya menyebutkan.

Selanjutnya, ia memperkirakan PLTA Peusangan di Aceh Tengah diperkirakan juga akan beroperasi secara optimal pada 2016.

Penyedian energi listrik sebesar 88 Megawatt juga akan memberikan kemudahan bagi pra investor yang ingin berinvestasi di wilayah tengah Aceh, khususnya di sektor perkebunan kopi, kakao, dan lain sebagainya, kata Riefky menambahkan.

"Karena itu tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi soal ketersediaan energi listrik di Aceh pada masa mendatang, tidak seperti sekarang ini yang sering dikeluhkan investor. Sebab, dua sumber pembangkit itu akan memenuhi kebutuhan listrik dalam skala besar," kata dia.

Pewarta: Azhari
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2013