Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan laju inflasi pada November 2013 berada pada kisaran 0,05 persen--0,1 persen atau tidak jauh dari angka inflasi pada Oktober sebesar 0,09 persen.

"Inflasi memang menurun dan November ini bisa-bisa antara 0,05 persen--0,1 persen," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Agus mengatakan rendahnya inflasi tersebut merupakan respon dari bauran kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, sehingga pada akhir tahun laju inflasi berada dibawah angka 9,0 persen (yoy).

"Inflasi akhir tahun di bawah sembilan persen, apalagi diperkirakan harga komoditas mulai turun," ujarnya.

Menteri Keuangan Chatib Basri menambahkan laju inflasi pada November 2013 akan tercatat rendah, dan angka tersebut dapat memberikan ketenangan kepada pelaku pasar yang saat ini sedang mengalami kekhawatiran terkait pelemahan rupiah.

"Perkiraan kita di Kemenkeu, akan ada inflasi tapi relatif kecil. Mengenai angkanya saya belum dapat konfirmasi terakhir," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Oktober 2013 sebesar 0,09 persen, atau relatif rendah bila dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya karena beberapa harga komoditas pangan relatif menurun.

Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2013 sebesar 7,66 persen dan tingkat inflasi secara tahunan (yoy) sebesar 8,32 persen. Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi 2013 berada pada kisaran 9,0 persen-9,8 persen (yoy).

Sedangkan, pemerintah memprediksi laju inflasi 2013 berada pada angka 9,2 persen (yoy). Perkiraan inflasi tersebut, jauh di atas asumsi inflasi yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan sebesar 7,2 persen (yoy). (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013