Jakarta (ANTARA News) - Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Prayitno mengatakan uang Rp25 juta milik dua pengemis yang terjaring di flyover Pancoran diakui pemiliknya bukan dari hasil mengemis tapi hasil jual sapi di kampung.

"Uang Rp25 juta itu bukan hasil minta-minta tapi hasil jual sapi di kampung karena takut diminta anak tiri di kampungnya, namanya orang tua kan ada kekhawatiran tersendiri," kata Prayitno saat dihubungi Antaranews, Kamis.

Selasa malam lalu, dua pengemis asal Subang Jawa Barat, Walang bin Kilon (54) dan Sa`aran (60), dua pengemis asal Subang terjaring razia oleh petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan di bawah flyover Pancoran.

Petugas menemukan uang tunai sebesar Rp 25 juta yang dsimpan di dalam kantong-kantong plastik hitam yang sangat kotor.

Media kemudian memberitakan kedua pengemis itu mendapatkan uang Rp25 juta lebih dari hasil mengemis. Sejumlah fotonya juga beredar di media sosial yang menunjukkan si pengemis berdiri menghadap meja yang di atasnya terdapat tumpukan lembaran uang Rp100 ribuan, Rp50 ribuan, hingga ratusan keping uang koin. 

Saat ini keduanya menjalani pembinaan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBIBD) 2 Jl Raya Bina Marga No 48, Cipayung, Jakarta Timur.

"Satpol PP menaruh mereka di sana untuk diidentifikasi setelah itu biasanya akan dibawa ke Panti Sosial Bina Karya Harapan Jaya Balaraja diberikan pemberdayaan, karena mereka sudah lanjut usia maka akan ditaruh di panti werda, tapi akan dikonsultasikan dulu ke keluarganya apakah mau dikembalikan ke keluarga atau bagaimana, kalau dikembalikan harus ada kesepakatan di atas materai kalau mereka tidak akan mengulangi perbuatannya," kata Prayitno.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013