Jakarta (ANTARA) - Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Dirprogsarjana STIK Lemdiklat) Polri Brigjen Pol. Nurul Azizah menyatakan pihaknya komitmen untuk mencetak calon pemimpin Polri yang mumpuni.

Pada hari Selasa, kata Nurul, STIK Lemdiklat Polri memulai pendidikan S-1 angkatan ke-82 yang mahasiswanya sebanyak 307 orang yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan ilmu kepolisian selama 14 bulan.

"Peserta pendidikan ini merupakan para perwira Polri dari sejumlah peserta seleksi," kata Nurul.

Sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Dirprogsarjana STIK Lemdiklat Polri, Nurul didapuk sebagai inspektur upacara pembukaan pendidikan mahasiswa S-1 STIK Lendiklat Polri angkatan ke-82 yang digelar pagi tadi.

Mantan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri itu menjelaskan bahwa peserta didik yang berasal dari peserta seleksi ini menunjukkan bahwa mahasiswa merupakan perwira yang memiliki kapasitas sebagai modal utama dalam rangka mengikuti pendidikan, mengembangkan kemampuan akademis untuk melengkapi pendidikan vokasi yang telah diperoleh di Akademi Kepolisian.

"Nantinya mereka akan memperoleh gelar sarjana ilmu kepolisian. Hal ini memiliki peran strategis bagi mahasiswa, menjadi salah satu syarat pendidikan yang digunakan dalam pembinaan karier," ujarnya.

Nurul mengatakan bahwa masa kini tuntutan tugas personel Polri makin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan perubahan sosial masyarakat. Hal ini menjadi momentum bagi perwira Polri menimba ilmu sebanyak-banyaknya sehingga mampu berkontribusi secara aktif dalam pembangunan organisasi Korps Bhayangkara.

STIK Lemdiklat Polri, yang kini dipimpin Irjen Pol. Nico Afinta, kata Nurul, memiliki peran strategis dalam institusi Polri, yakni sebagai wadah pemikir (think tank) organisasi.

Berbagai permasalahan dan tantangan tugas yang dihadapi pada satuan kerja dan satuan wilayah Polri akan dilakukan pengkajian sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan bagi pimpinan Polri.

Baca juga: Dua personel Polri jadi lulusan terbaik Kelas Zemi ke-34
Baca juga: Seminar STIK Polri paparkan dampak negatif politik identitas


Dalam konteks ini, dia berharap mahasiswa pada akhir pendidikan akan menyusun skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi baik secara akademis maupun operasional mendukung pengembangan kapasitas organisasi Polri.

"Seorang pemimpin diharapkan mampu memiliki kepemimpinan yang mumpuni," katanya.

Pemimpin yang mumpuni, ujar Nurul, yaitu sikap yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi seorang atau kelompok sehingga mau mengikuti dan bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.

Dengan pemikiran tersebut, kata dia, STIK Lemdiklat Polri telah mempersiapkan komponen pendidikan, termasuk menyusun kurikulum dan materi pendukung lainnya, guna menghasilkan lulusan yang disesuaikan dengan kompetensi yang mengacu pada sistem pendidikan nasional.

Nurul meyakini pendidikan yang dilakukan STIK Lemdiklat Polri sangatlah penting guna membangun karakter dan karier mahasiswa dalam organisasi Polri.

Ia berharap mahasiswa setelah selesai pendidikan dapat menjadi perwira sarjana Polri yang bermoral, menjunjung tinggi nilai agama, hukum, dan HAM.

Tidak hanya itu, lulusan STIK Lemdiklat Polri juga mampu menjelaskan secara ilmiah tugas pokok kepolisian di bidang kamtibmas, penegakan hukum, pelindung, pengayom, dan pelayanan masyarakat.

"Mampu berpikir, bersikap, dan bertindak secara profesional di bidang kepolisian," ujarnya menerangkan.

Lulusan STIK Lemdiklat Polri juga diharapkan mampu merumuskan, menjelaskan, dan mengimplementasikan cara-cara penyelesaian permasalahan dengan pendekatan ilmiah, memahami manajemen operasional dan pembinaan Polri. Selain itu, mampu melaksanakan inovasi melalui analisis ilmiah dalam rangka kamtibmas, penegakan hukum, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024