Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku telah melakukan kesalahan karena mengangkat Ricky Siahaan, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur (Persero) tanpa menyertakan penilaian lain dari sisi jejak rekamnya.

"Saya mengakui melakukan kesalahan. Saya alpa. Saya tidak melihat track record-nya," kata Dahlan, usai Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Gedung Pelatihan PT PLN, Jakarta, Kamis.

Menurut Dahlan, akibat dari kesalahan tersebut maka surat pengangkatan Ricky sudah dicabut beberapa hari lalu.

Ricky sebelumnya menjabat Direktur PT Kertas Leces (Persero) sebuah perusahaan yang hingga kini tidak bisa lepas dari kesulitan keuangan.

Operasional perusahaan yang berlokasi di Probolinggo, Jawa Timur itu hingga kini masih terancam akibat dililit utang hingga sekitar Rp1,6 triliun.

"Sesungguhnya penetapan Ricky sudah melalui fit and proper test, namun ternyata dari sisi lain yang bersangkutan terbukti tidak cakap menjalankan perannya ketika menjabat Dirut Leces," ujar Dahlan.

Ia menambahkan, kondisi perusahaan selama ditangani Ricky tidak bisa bangkut dari keterpurukan.

"Tapi saya akui salah. Saya langsung saja menandatangani SK pengangkatan tanpa menelusuri rekam jejaknya," ujar Dahlan.

Atas kesalahan itu, Dahlan mengatakan sudah minta maaf kepada yang bersangkutan dan selanjutnya menerima Surat Keputusan Pemberhentian.

Tentu kata mantan Dirut PT PLN ini, semua pihak tidak mau sebuah BUMN dikelola oleh seorang yang terbukti tidak mampu mengangkat kinerja sebuah perusahaan.

Meski begitu, mantan Dirut PT PLN ini mengatakan tidak berapa lama kemudian dirinya langsung mempromosikan Lailly Prihatiningtyas untuk memimpin Taman Candi Borobudur, perempuan berusia 28 tahun melalui proses "fit and proper test".

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013