Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) melalui Deputi Gubernurnya Aslim Tadjuddin menyatakan optimistis bahwa hingga akhir 2006 nilai tukar rupiah akan stabil dan cenderung menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Aslim Tadjuddin kepada pers di Jakarta, Jumat, juga mengatakan jika rupiah masih mungkin menguat hingga di bawah level 9.000 per dolar AS, meski pada sepekan terakhir ini sempat melemah. "Mudah-mudahan sampai akhir tahun tetap stabil dan saya memprediksi rupiah akan cenderung menguat," katanya. Menurut Aslim, beberapa faktor yang mendukung rupiah berpeluang menguat itu adalah perkembangan kondisi makro ekonomi dalam negeri yang terus membaik seperti nilai ekspor, inflasi, dan faktor lain berupa peringkat investasi Indonesia di mata investor internasional. "Lembaga rating Standard & Poors (S&P) telah menaikkan peringkat Indonesia menjadi BB- yang berarti faktor ekonomi fundamental Indonesia cukup bagus," jelasnya. Ia juga menjelaskan membaiknya indikator makro ekonomi di Tanah Air, seperti laju inflasi, memberikan peluang bagi BI untuk kembali menurunkan suku bunga Bank Indonesia (BI rate). Mengenai melemahnay rupiah dalam pekan ini, ia menilai hal tersebut disebabkan oleh faktor global dan regional yang sifatnya sementara. "Jadi optimislah rupiah akan cenderung menguat," katanya. Namun demikian, Aslim menambahkan, BI setiap harinya akan tetap memantau dan menjaga supaya rupiah tidak terlalu bergejolak. Dalam pekan ini, rupiah mengalami pelemahan dari posisi Rp9.030 menjadi Rp9.120.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006