Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali mengatakan, program konversi energi minyak tanah ke gas elpiji tetap berjalan dan hingga kini tidak ada keputusan soal pembatalan atau penghentian tender pengadaan 420 ribu kompor gas. "Karena itu peserta tender tidak usah ragu dan jalan terus," kata Suryadharma Ali kepada wartawan di Jakarta, Jumat menanggapi isu kebijakan konversi energi pemerintah terancam batal karena program tersebut sulit diimplementasikan. Pemerintah mentargetkan pengadaan 420 ribu kompor gas yang akan menggantikan kompor minyak tanah untuk mengurangi subsidi minyak tanah. Menegkop UKM meminta kepada para produsen peserta tender untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu menyesatkan. Sebanyak 24 perusahaan telah lolos babak prakualifikasi namun untuk proses penawaran harga masih terhambat karena belum jelasnya anggaran pengadaan kompor gas tersebut. Pihak Kemenkop UKM mengusulkan anggaran sebesar Rp60 miliar, namun anggaran itu belum memperoleh persetujuan dari Departemen Keuangan. Suryadharma Ali mengatakan, program konversi penggunaan minyak tanah ke gas elpiji tersebut dilaksanakan dalam rangka pengurangan subsidi. Namun,pengurangan subsidi itu tidak bisa sekaligus, tetapi melalui proses. Menteri mengakui bahwa untuk melaksanakan program ini pemerintah mengeluarkan anggaran khusus. Misalnya untuk pengadaan kompor gas dan distribusinya sebesar Rp60 miliar, pengadaan tabung gas dan infrastrukturnya. Namun dana awal yang dikeluarkan itu relatif kecil dibandingkan subsidi yang dapat dihemat melalui program itu. Menurutnya, bila program konversi penggunaan minyak tanah ke gas elpiji ini berhasil, maka pemerintah bisa menghemat anggaran hingga Rp30 triliun setiap tahun. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006