Bandung (ANTARA News) - Prof DR Sujoko (78), salah seorang Guru Besar Emeritus Institut Teknologi Bandung (ITB), ditemukan meninggal dunia di satu kamar di rumahnya, Jalan Golf Barat Nomor 7 Arcamanik, Kota Bandung, Jum`at sore sekira pukul 16.30 WIB, dan diduga telah tiada selama beberapa hari. Sukanto, adik ipar Sujoko yang tinggal berdekatan, kepada wartawan di rumah duka mengatakan, kakaknya itu selama ini tinggal di rumah sendirian, dan diduga meninggal dunia lantaran sakit, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya sejak pertama ditemukan. "Pertamakali ditemukan oleh saya. Saya curiga, karena ia sejak tiga hari lalu tidak kelihatan. Setelah dicek ke dalam rumah yang masih terkunci, ternyata dari dalam rumah tercium bau menyengat," ujarnya. Ia mengatakan, karena mencium bau dan semua pintu serta jendela rumah dalam kondisi terkunci, akhirnya ia melaporkan ke tetangga lain dan perangkat desa, serta pihak kepolisian setempat. "Setelah polisi tiba, baru kami bersama-sama membongkar pintu masuk dan menemukan penghuni rumah sudah dalam keadaan tewas, dan tubuhnya mulai membusuk di sebuah kamar," katanya. Ia juga mengemukakan, saat kondisi tubuh Sujoko, yang Guru Besar Pensiun di Bidang Seni Rupa ITB, saat diperiksa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, bahkan seluruh harta benda korban juga masih dalam keadaan utuh. "Kami menduga meninggal akibat sakit," katanya. Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsekta) Arcamanik, AKP Gunawan, mengatakan bahwa pihaknya tetap akan memeriksakan dan mengotopsi jenazah korban, meski tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. "Guna memastikan kematian korban, kami mengirim jenazahnya ke RSHS Bandung untuk diotopsi," katanya. Ia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk saksi yang pertamakali menemukan jenazah korban. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006