Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Menko Kesra Aburizal Bakrie selaku Ketua Bakornas Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (PBP) untuk segera mengatasi kebakaran hutan, yang asapnya menyebar ke berbagai daerah dan negara tetangga, dengan menggunakan hujan buatan dan bom air. "Presiden mengatakan asap akibat pembakaran hutan telah sangat menganggu. Karena itu Presiden memerintahkan Bakornas PBP untuk mematikan sebanyak mungkin titik api," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil kepada pers usai sidang kabinet yang dipimpin Presiden di kantor kepresidenan, Jumat. Sidang yang berlangsung mulai sekitar pukul 14.30 WIB itu dihadiri Wapres Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Boediono, Menko Polhukam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, serta Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah. Selain memerintahkan pemadaman kebakaran itu secepatnya, Yudhoyono juga memerintahkan agar para pemilik perkebunan besar yang sengaja membakar hutan untuk menambah arealnya ditindak berdasarkan hukum. "Pelaku pembakaran hutan yang umumnya perusahaan perkebunan besar harus ditindak secara hukum," kata Sofyan Djalil mengutip penegasan Kepala Negara. Ketika ditanya apakah Presiden menetapkan batas waktu pemadaman kebakaran tersebut, Menkominfo hanya mengatakan hal itu harus dilakukan secepatnya. Selain membicarakan kebakaran hutan, para peserta sidang kabinet sedikitnya membahas empat topik lainnya, yaitu percepatan pembangunan rumah susun terutama di Jakarta, konperensi internasional awal bulan November di Jakarta tentang tawaran pemerintah Indonesia kepada para pengusaha asing untuk membangun berbagai infrastruktur, penghematan BBM, serta pemanfaatan gas dari ladang di Natuna.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006