Jakarta (ANTARA News) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, pada Jumat meletus sebanyak dua kali dan masih berstatus awas dengan radius aman lima kilometer.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa terjadi dua kali letusan dengan ketinggian asap mencapai 1.500 meter pada Jumat pukul 06:00 dan 09:00 WIB.

"Aktivitas gunung masih tinggi. Terjadi tiga kali gempa vulkanik dalam, 32 kali gempa frekwensi rendah dengan tremor 0,5-3mm," kata Sutopo.

Sebanyak 17.094 penduduk atau 5.556 kepala keluarga masih mengungsi tersebar di 31 titik pengungsian.

Warga yang mengungsi adalah penduduk Kecamatan Payung (tiga desa), Kecamatan Simpang Empat (tiga desa dan satu dusun), Kecamanan Namantran (sembilan desa dan satu dusun) dan Kecamatan Tiganderket (lima desa).

Sebanyak 688 personil gabungan dari BNPB, BPBD Sumatra Utara, TNI/Polri dan relawan membantu proses mitigasi bencana.

Sutopo mengatakan bahwa pengungsi membutuhkan kebutuhan yang mendesak antara lain peralatan dapur, tabung gas, masker, matras, tikar, bumbu masak, tangki air dan penerangan pos pengungsian.

Karena keterbatasan tikar bagi pengungsi maka BNPB akan menggunakan tenda gulung sebagai gantinya.

Sementara pasokan obat-obatan akan dipenuhi oleh Dinkes Kabupaten Karo, dan rujukan ke rumah sakit bagi pengungsi dibebaskan dari pembiayaan.

Sedangkan hidran umum air bersih akan ditambah oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Sebelumnya pada Minggu (1/12) masa tanggap darurat untuk penanganan erupsi Gunung Sinabung diperpanjang hingga 7 Desember 2013.
(A059/E001)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013