Pamekasan (ANTARA News) - Dua kelompok massa berunjuk rasa di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, guna memberingati Hari Antikorupsi Sedunia, Senin.

Kedua kelompok massa itu masing-masing organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Komunitas Parlemen Jalanan (Kopaja) Pamekasan.

PMII berunjuk rasa ke kantor DPRD di Jalan Kabupaten Pamekasan, sedang Kopaja ke Mapolres Pamekasan dengan tuntutan yang sama, yakni mengusut tuntas berbagai tindak pidana korupsi.

"Aksi PMII dimulai pukul 09.00 WIB dari monumen Arek Lancor Pamekasan dan kami akan bergerak menuju kantor DPRD dengan berjalan kaki," kata korlap aksi PMII Pamekasan Moh Elman kepada Antara, Minggu malam.

Ada beberapa tuntutan yang disampaikan PMII dalam aksi itu. Antara lain meminta semua institusi pemerintahan di negeri ini bebas dari para koruptor, mulai dari istana negara, kantor gubernur dan kantor bupati.

PMII juga meminta agar aparat penegak hukum lebih giat dan lebih proaktif lagi mengusut berbagai bentuk dugaan korupsi yang dilakukan oknum pejabat, baik di kalangan eksekutif maupun legislatif.

"Banyaknya koruptor di negeri ini salah satunya, karena aparat penegak hukum kurang sigap dalam mengusut berbagai bentuk dugaan korupsi," kata Elman.

Sedangkan tuntutan Kopaja, meminta institusi Polres sebagai institusi penegak hukum, juga proaktif dalam mengusut berbagai kasus dugaan korupsi dengan cara meningkatkan koordinasi dengan Kejari.

Ketua Kopaja Pamekasan Iam Kholil kepada Antara menjelaskan, pihaknya perlu memberikan support kepada polisi agar lebih giat dalam memberantas dugaan korupsi, karena menurutnya pangkap kemiskinan di negeri ini salah satunya karena banyaknya kasus korupsi yang terjadi.

Kholil menjelaskan, selama ini program pemerintah untuk memberantas kemiskinan sudah bagus.

Namun karena dalam pelaksanaannya banyak penyimpangan, maka program yang bagus itu tidak dirasakan oleh masyarakat. Ia mencontohkan seperti program bantuan beras bagi warga miskin (raskin).

Menurut dia, program itu sebenarnya bagus, bahkan memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Namun karena banyak yang digelapkan, program tersebut tidak berjalan maksimal, bahkan lebih banyak yang digelapkan daripada bantuan yang didistribusikan.

"Hari antikorupsi kali ini setidak menjadi ajang evaluasi bersama untuk memberantas berbagai kasus dugaan korupsi di negeri ini," katanya menjelaskan. (ZIZ/E001)

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013