London (ANTARA News) - Mantan penyerang Liga Utama Inggris DJ Campbell ditahan sebagai bagian dari penyelidikan pengaturan pertandingan, kata klubnya Blackburn Rovers pada Senin.

"Menyusul laporan-laporan pada media nasional hari ini, Blackburn Rovers dapat mengonfirmasi bahwa penyerang DJ Campbell telah ditahan," demikian pernyataan klub Championship (divisi kedua) itu, lapor Reuters.

"Klub tidak akan memberi komentar lebih jauh pada saat ini mengenai masalah hukum yang sedang berlangsung," katanya.

Badan Kriminal Nasional (NCA) mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya telah meluncurkan penyelidikan kedua terhadap dugaan pengaturan pertandingan di sepak bola Inggris, setelah pada Minggu berbagai surat kabar mengklaim bahwa seorang pemain mengatakan kepada pewarta yang menyamar bahwa ia dapat menjamin sejumlah pertandingan Championship telah diatur.

NCA mengonfirmasi pada Minggu bahwa enam orang telah ditahan, menyusul investigasi The Sun pada Minggu.

Penyerang Campbell (32), bermain untuk Blackpool dan Queens Park Rangers di Liga Utama Inggris sebelum bergabung dengan Blackburn pada Juli.

The Sun pada Minggu mengatakan bahwa pihaknya memiliki bukti seorang pemain berkata bahwa ia sengaja mendapatkan kartu kuning pada pertandingan Championship agar bisa mendapatkan imbalan 30.000 pound.

Pemain yang sama diduga membual ketika berkata bahwa dirinya juga "mengatur" sejumlah pertandingan Liga Utama Inggris.

Pada investigasi pengaturan pertandingan yang dilakukan secara terpisah, empat orang telah didakwa, termasuk dua pemain dari tim semi profesional strata keenam Inggris, dalam kaitannya dengan dugaan sindikat perjudian ilegal internasional.

Michael Boateng dan Hakeem Adelakun, keduanya berusia 22 tahun dan berasal dari Whitehawk FC di Brighton, bersama dengan Chann Sankaran, pria 33 tahun berkewarganegaraan Singapura, dan Krishna Ganeshan, pria 43 tahun pemilik kewarganegaraan Inggris dan Singapura, didakwa dengan tuduhan konspirasi yang merugikan hukum sipil.


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013