Seoul (ANTARA) - Amerika Serikat dan Korea Selatan dapat menjajaki perluasan dialog kerja sama energi bilateral ke format trilateral yang melibatkan Jepang di masa depan, kata Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Biro Sumber Daya Energi, Geoffrey Pyatt.

Pernyataan tersebut disampaikan Pyatt pada Jumat, saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai prospek memperluas pembicaraan dengan mencakup negara-negara lain yang memiliki pemikiran serupa, seperti Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

“Saya pikir ada kemungkinan bagi kita untuk berbuat lebih banyak, dalam konteks Asia Utara, memanfaatkan apa yang sangat didukung Amerika Serikat dalam hal kerja sama yang lebih dalam antara Jepang, Korea, dan Amerika Serikat,” kata Pyatt dalam konferensi pers daring.

Meskipun setuju bahwa bidang energi tentu saja menawarkan peluang bagi tiga negara atau lebih, Pyatt menyatakan dengan hati-hati bahwa mengembangkan kemungkinan-kemungkinan tersebut akan membutuhkan lebih banyak upaya.

“Tentu saja ada beberapa hal di mana saya dapat membayangkan pertemuan hubungan AS-Jepang-Korea akan diuji, namun hal ini akan membutuhkan lebih banyak upaya dari kita semua dan kita belum cukup sampai di sana,” ucapnya.

Amerika Serikat, katanya, masih mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika ingin mengembangkan peluang kerja sama multilateral. Akan tetapi, ia menyebut peluang tersebut akan menjadi agenda saat menatap masa depan.

Dalam Dialog Keamanan Energi terbaru antara Washington dan Seoul awal pekan ini, Pyatt mengatakan bahwa ia dan  Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Ekonomi Korsel Kim Hee-sang membahas upaya untuk mengamankan rantai pasokan energi penting, seperti energi surya, dari ketergantungan pada sumber daya China.

Diskusi tersebut juga mencakup pembicaraan tentang cara bekerja sama untuk mempercepat transisi energi ramah lingkungan di Asia Tenggara dan di seluruh Indo-Pasifik, Pyatt menambahkan.

Mengenai ketergantungan energi Korea Selatan pada Rusia, seperti impor batu bara, Pyatt menyebut pengurangan porsi bahan bakar fosil secara umum lebih merupakan tujuan utama Korsel untuk mencapai transisi energi ramah lingkungan  
 

Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: AS, Jepang bahas ancaman Korut dan kerjasama trilateral dengan Korsel

Baca juga: AS, Korsel, Jepang bersatu kecam China


 

Korsel protes klaim baru Jepang di Pulau Dokdo yang disengketakan

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2024