Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu pagi, bergerak melemah sebesar 93 poin menjadi Rp12.013 dibanding posisi sebelumnya, Selasa (10/12), Rp11.920 per dolar Amerika Serikat.

"Laju nilai tukar rupiah kembali melemah seiring antisipasi pasar keuangan menjelang Rapat Dengar Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada pekan ini," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, investor sedang waspada menanti pertemuan kebijakan moneter BI untuk melihat keseriusan bank sentral menahan sentimen global dan perlambatan ekonomi domestik serta defisit neraca perdagangan.

Ia menambahkan, data ketenagakerjaan AS yang telah dirilis sebelumnya masih membuat laju dolar AS terus bergerak naik terhadap mayoritas mata uang dunia dan berimbas pada pelemahan rupiah.

Sementara, analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Wisnubroto, mengatakan bahwa kisaran rupiah masih bergerak mendatar menyusul pasar yang juga masih mewaspadai pengurangan stimulus (tapering off) The Fed.

Ia memperkirakan pengurangan stimulus itu pada tahun depan karena tingkat pengangguran Amerika Serikat belum mencapai target The Fed.

"Target the Fed terhadap angka pengangguran AS yakni sebesar 6,5 persen, sementara data terbaru mencatat tingkat pengangguran sekitar tujuh persen," ucapnya.

"Diproyeksikan pada pekan ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp11.600--Rp12.100 per dolar Amerika Serikat," kata dia. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013