Denpasar, (ANTARA News) - Kerja sama tiga negara yakni Indonesia, Papua New Guinea (PNG), dan Kepulauan Solomon untuk konservasi Penyu Belimbing di Pasifik Barat menunjukkan komitmen yang kuat untuk perlindungan lingkungan. "Pemerintah ketiga negara tersebut telah menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan kehidupan masyarakatnya melalui penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan dan konservasi," kata Ketua Program Manager WWF Negara PNG, Michael Avosa, di Jimbaran, Bali, Senin (28/8). Penandatangan kerjasama dilakukan oleh ketiga menteri negara tersebut yaitu MS Kaban Menteri Kehutanan RI, Cristopher Siaoga Mero Duta Besar PNG untuk Indonesia dan Job Dudley Tausing wakil Perdana Menteri dan Menteri Hutan lingkungan dan konservasi Kepulauan Solomon. Dikatakan, melalui kerja sama ini memungkinkan ketiga negara mengembangkan konservasi Penyu Belimbing lintas negara melalui penyebarluasan informasi, pertukaran data, kerja sama penelitian dan peningkatan keahlian konservasi. "Kerjasama ini berencana untuk membangun jaringan kawasan perlindungan laut yang mencakup sedikitnya kawasan-kawasan habitat yang kritis untuk mendukung upaya-upaya konservasi Penyu Belimbing," ungkapnya. Ia mengatakan, Penyu Belimbing (Dermochelys Coriacea) adalah penyu tertua yang berasal dari 60 juta tahun yang lalu dan penyu itu juga terbesar yang pernah hidup serta memiliki sebaran geografis yang paling luas untuk jenis reptil laut. "Luasan habitatnya terbentang dari kawasan pantai peteluran di daerah tropis hingga daerah sub tropis yang bersuhu lebih rendah, dan beberapa ekor ditemukan mendekati kutub, serta menyelamnya paling dalam dengan durasi paling lama," ungkapnya. Diungkapkan, jumlah populasi penyu yang bertelur hingga kini diperkirakan mencapai sekitar 34.000 ekor penyu betina.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006