Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Iran mendukung sepenuhnya upaya Indonesia untuk mengembangkan energi nuklir bagi kepentingan damai. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Pimpinan Komisi Kebijakan Luar Negeri dari Dewan Konsultasi Islam atau Parlemen Iran, Alauddin Boroujerdi, yang sedang berkunjung ke Jakarta, Senin. Menurut dia, mengembangkan energi nuklir untuk kepentingan damai terutama dalam memenuhi kebutuhan energi adalah hak setiap negara. Dia juga mengatakan bahwa Iran tetap berusaha untuk melanjutkan pengayaan energi nuklir untuk kepentingan damai mereka yang telah tertunda selama beberapa waktu. "Dalam pertemuan saya dengan Menteri Luar Negeri RI, saya telah sampaikan mengenai posisi Iran itu," katanya. Dia menegaskan bahwa Pemerintah Iran telah menunjukkan niat baik dengan berusaha memenuhi tuntutan dunia internasional mengenai proses transparansi. Boroujerdi mengungkapkan bahwa saat ini IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) juga tengah melakukan inspeksi di Iran, baik secara langsung atau dengan menempatkan kamera untuk dokumentasi bagi kantor pusat IAEA. Hal tersebut, lanjut dia, adalah bukti niat baik dari Iran sehingga hendaknya dunia internasional tidak memandang sebelah mata kesungguhan Iran. "Jawaban atas paket insentif 5+1 juga merupakan bukti niat baik Iran," katanya mengenai laporan setebal 23 halaman tersebut. Beberapa waktu lalu kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman (5+1) mengusulkan paket insentif 5+1 sebagai imbalan bagi penghentian upaya pengayaan uranium, dan kembali ke meja perundingan. Namun, lanjut dia, sekarang ada propaganda Amerika Serikat (AS) yang berkembang di media seakan-akan Iran tidak memiliki niat baik untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut. Sementara itu Ketua DPR Agung Laksono setelah menerima delegasi parlemen Iran siang tadi mengatakan Indonesia bisa melakukan kerjasama dengan Iran dalam pengayaan energi nuklir untuk kepentingan damai pada masa depan. "Saya kira kita bisa melakukan kerjasama dengan Iran dalam pengembangan nuklir sejauh hal itu ditujukan untuk kepentingan damai," kata Agung. Menurut dia, Iran layak dibela dari tekanan yang dilakukan oleh negara-negara Barat terkait dengan pengayaan nuklirnya. Sebelumnya Komisi I DPR juga mengirimkan delegasinya untuk mengunjungi Iran dan salah satu tempat yang dituju adalah lokasi instalasi nuklir Iran. Sepulang dari Iran, mereka menyimpulkan bahwa Iran sama sekali tak berniat mengembangkan nuklir untuk tujuan perang tapi semata-mata untuk perdamaian.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006