New York (ANTARA News) - Harga minyak diperdagangkan bervariasi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena Libya diperkirakan akan mulai mengekspor lebih banyak minyak mentah ke pasar yang sudah banjir dengan pasokan.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun 90 sen menjadi 96,60 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Januari berakhir 16 sen lebih tinggi pada 108,83 dolar AS per barel.

Pedagang sedang menunggu untuk melihat apakah janji pemimpin suku Libya untuk membuka terminal-terminal minyak mentah pada 15 Desember akan dilaksanakan, setelah pengikutnya terus memblokade instalasi tersebut selama berbulan-bulan.

Protes dan blokade pengiriman bahan bakar oleh minoritas Berber telah memangkas produksi Libya menjadi sekitar 250.000 barel per hari, dari tingkat normal hampir 1,5 juta barel per hari.

Minyak mentah Libya dihargai di kilang-kilang Eropa.

Andy Lipow dari Lipow Oil Associates mengatakan produksi AS yang menyentuh tingkat tertinggi dalam 25 tahun, dengan kenaikan lebih besar diprediksi untuk tahun depan, juga mempertahankan tekanan pada harga minyak AS.

Badan Informasi Energi AS mengatakan bahwa produksi minyak mentah Amerika telah mencapai 8,075 juta barel per hari, dan akan meningkat menjadi rata-rata 8,5 juta barel per hari pada tahun depan.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013