New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah spekulasi tentang waktu keputusan Federal Reserve untuk mengurangi pembelian obligasinya (tapering).

Analis pasar umumnya percaya The Fed akan mulai memangkas program pelonggaran kuantitatifnya selambat-lambatnya Maret 2014, tetapi mereka mempertimbang faktor-faktor terkait untuk mengetahui apakah The Fed akan bertindak setelah pertemuan kebijakan Desember yang dijadwalkan berlangsung pada 17-18 Desember atau pada Maret, lapor Xinhua.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat melaporkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) turun untuk bulan ketiga berturut-turut pada November. Berkurangnya tekanan inflasi bisa memberikan jeda The Fed ketika mempertimbangkan masa depan pembelian aset bulanannya.

Pada sesi sebelumnya, dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya setelah Departemen Perdagangan mengatakan penjualan ritel dan jasa makanan AS untuk November naik 0,7 persen. Angka itu menyusul kenaikan 0,6 persen di bulan sebelumnya, tanda penguatan pertumbuhan ekonomi dan mendukung spekulasi atas pengurangan stimulus The Fed pada Maret.

Indeks dolar, yang melacak dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik tipis 0,1 persen menjadi 80,28.

Pada minggu ini, euro naik 0,2 persen, kenaikan mingguan terbaik sejak pertengahan November. Dolar AS naik tipis hanya 0,2 persen terhadap yen, kinerja mingguan terbaik sejak awal November.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,3734 dolar dari 1,3746 dolar di sesi sebelumnya dan pound Inggris turun menjadi 1,6295 dolar dari 1,6347 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,8964 dolar dari 0,8936 dolar.

Dolar AS dibeli 103,22 yen Jepang, lebih rendah dari 103,26 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,8901 franc Swiss dari 0,8895 franc Swiss dan turun menjadi 1,0592 dolar Kanada dari 1,0639 dolar Kanada.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013