"FIFA dan panitia penyelenggara lokal (LOC) mengetahui kematian seorang pekerja di Arena Amazonia Sabtu dan kita amat sedih," demikian pernyataan yang dikeluarkan panitia setempat.
"Kami menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga, famili dan teman-teman mendiang," kata panitia.
Kematian Marcleudo de Melo Ferreira menunjukkan betapa sisi keselamatan dan kemanan harus menjadi perhatian utama bagi Brazil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014. Ia merupakan pekerja kelima yang tewas ketika bekerja membangun 12 stadion yang akan digunakan di Piala Dunia.
Ferreira tewas di rumah sakit setelah kabel putus menghantamnya dan jatuh dari ketinggian sekitar 35 meter.
Kecelakaan fatal terjadi di Manaus, Brasilia, dan terakhir di Sao Paulo, ketika dua orang tewas pada 27 November setelah alat berat jatuh di arena yang akan digunakan sebagai upacara pembukaan turnamen Piala Dunia pada 12 Juni.
Pekerja lain tewas ketika sedang bekerja di arena Palmeiras di Sao Paulo, tetapi stadion itu tidak digunakan untuk pertandingan Piala Dunia.
Turnamen sepak bola dunia itu akan diadakan di 12 kota di Brazil.
Persiapan pelaksanaan kompetisi itu - pertama kali diadakan di Amerika Selatan sejak 1978 - diwarnai dengan penundaan, kecelakaan, pemotongan biaya pembangunan dan kemarahan orang kepada pemerintah sehingga protes memenuhi jalanan dalam beberapa waktu.
Kematian ketiga yang terjadi di antara para pekerja, menimbulkan spekulasi bahwa keselamatan pekerja kurang diperhatikan, karena sibuk dengan persiapan arena pertandingan. Enam stadion ditunggu kesiapannya mulai sekarang hingga April, sedangkan yang lainnya selesai seusai jadwal.
Ketua FIFA Sepp Blatter minggu lalu berdoa "Tuhan atau siapa saja" memohon agar stadion itu semua selesai pada waktunya.
Andrade Gutierrez, perusahaan di Brazil yang membangun Stadion Amazonia, mengatakan dalam pernyataannya, Ferreira dikontrak bekerja untuk perusahaan itu dan penyelidikan kecelakaan itu sedang berlangsung.
Manaus akan menjadi tuan rumah empat pertandingan, termasuk laga prestis antara mantan juara Piala Dunia Inggris dan Italia.
(A008/A011)
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013
