Kolombo (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 11 tentara Srilanka tewas akibat pertempuran sengit di bagian timurlaut pulau itu, kata sumber resmi, sementara pemberontak Macan Tamil menyatakan 20 warga tewas akibat tembakan senjata berat tentara. Sumber tentara dan kesehatan menyatakan 79 tentara lain cedera dalam tembak-menembak gencar senjata berat di kabupaten Trincomalee, tempat pasukan pemerintah mencoba memukul mundur gerombolan Macan. Pemberontak Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) menyatakan 20 warga terbunuh dan 26 lain cedera akibat serangan udara dan senjata berat. "Sampai saat ini, duapuluh warga tewas dan 26 lagi cedera," kata LTTE dalam pernyataannya dikutip AFP, namun tidak menyebutkan apakah jatuh korban di antara Macan itu dalam pertempuran terahir tersebut. Korban tentara itu dibawa ke tiga rumahsakit di kabupaten Trincomalee dan kabupaten tetangga Polonnaruwa, kata dokter dengan menambahkan bahwa sebagian besar korban terkena pecahan peluru. Sumber tentara menyatakan 79 tentara dirawat di dua rumahsakit. Pasukan pemerintah menembaki kedudukan persenjataan Macan Tamil di Sampur, di pinggiran selatan teluk Koddiyar, tempat bandar Trincomalee terletak. Pejabat menyatakan Macan membalas menembak dengan senjata berat dan mortir. Sebuah bom menewaskan enam tentara Srilanka dan mencederai 11 lagi hari Sabtu, saat mereka membersihkan lubang perlindungan setelah bertempur dengan pemberontak Macan Tamil di semenanjung Jaffna, kata sumber tentara. Alat peledak dibuat seadanya meledak saat tentara membersihkan garis depan di Muhamalai di bagian utara semenanjung itu, tempat sebelumnya terjadi pertempuran 11 hari, yang menewaskan sekitar 650 pemberontak dan tentara. Keadaan di semenanjung itu masih cukup tenang pada Jumat malam setelah kedatangan gelombang pertama bantuan bagi puluhan ribu orang, yang mengungsi dari perang di daerah mereka tersebut. Pemberontak LTTE telah berperang tiga dasawarsa untuk memperjuangkan tanah airnya di bagian timur laut negara pulau tersebut, dan pertempuran meningkat kembali sejak gencatan senjata Februari 2002 dilanggar.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006