Batam (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berkomitmen memberikan layanan birokrasi yang cepat, tepat dan efisien bagi para investor sebagai upaya memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Batam, Jumat mengatakan hal tersebut sejalan dengan program pemerintah pusat, terhadap produk hilirisasi yang tujuannya agar bisa memberikan manfaat ekonomi yang besar.

"Kami juga di daerah berusaha bagaimana memberikan layanan investasi terbaik bagi para investor, tidak hanya insentif fiskal yang kita berikan, karena insentif juga bisa berbentuk layanan birokrasi yang cepat tepat dan efisien," kata Ansar.

Ia menyampaikan Kepri merupakan salah satu daerah cop poin penting perdagangan dunia.

Baca juga: Arsari Group minat investasi air bersih jauh sebelum penunjukkan IKN

"Karena kita berhampiran dengan Selat Malaka, yang setiap tahun sekitar 80 ribu lebih kapal berlalu lintas di Selat Malaka menuju alur kepulauan satu Indonesia di Laut Natuna Utara," ujar dia.

Menurut dia, industri hilirisasi merupakan
industri yang menggunakan energi hijau (green energy) atau energi ramah lingkungan.

Kata Ansar, program hilirisasi akan menjamin kedaulatan ekonomi Indonesia dan memberikan edit nilai dan efek ekonomi yang besar buat masyarakat secara luas.

Komisaris Utama PT Arsari Group Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri peletakan batu pertama PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT STANIA) di Batam, menyampaikan pada tahap awal pihaknya berinvestasi sebesar Rp100 miliar untuk pembangunan pabrik.

Sementara untuk keseluruhan terhadap menanamkan modal sebesar Rp400 miliar lebih.

Ia menambahkan adapun target pasar yang diincar dengan perluasan usaha tersebut, di antaranya pabrik elektronik dari China, yang saat ini mulai menargetkan perpindahan pabrik ke kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar siap jadi hub logistik internasional

"Kita tahu banyak pabrik elektronik asal China yang memindahkan perusahaannya ke Asia Tenggara. Untuk perakitan elektronik jenis apapun, perusahaan-perusahaan ini membutuhkan solder timah yang saat ini kita akan produksi masif di Batam. Kita juga mengetahui bahwa Malaysia dan India, saat ini memegang predikat produsen solder timah terbesar di Asia," kata Hashim.

Ia menjelaskan PT STANIA akan menjadi salah satu penyedia produk solder utama dan terbaik di dunia yang mendukung industrialisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan menjadi salah satu pemasok solder terpercaya, melayani semua pelanggan dan calon pelanggan dengan sepenuh hati.

"Dengan investasi yang kami tanam saat ini, kita sendiri menargetkan pemasukan Rp1,2 triliun per tahun, dengan produksi yang mencapai 2 ribu ton, dan berpotensi bisa bertambah ke angka 16 ribu ton," kata Hashim.

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2024