Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengingatkan jamaah haji agar tidak sungkan berkonsultasi ke para petugas haji jika mengalami kendala atau permasalahan selama perjalanan maupun saat berada di Tanah Suci Mekah.
 
"Jika Bapak atau Ibu ada kendala dan permasalahan mengenai manasik, kesehatan maupun kebingungan selama berada di tanah suci maupun selama perjalanan jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada para petugas," kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti di Jakarta, Minggu.
 
Sebanyak 8.000 orang dari DKI Jakarta akan diberangkatkan untuk mengikuti ibadah haji dalam dua gelombang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah melepas kloter pertama sebanyak 388 orang yang berasal dari Jakarta Barat pada Sabtu (12/5).
 
Menurut Widyastuti, ibadah haji akan memberikan pengalaman spiritual yang menarik karena berpindahnya sekelompok orang dari Jakarta ke Arab yang memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda.

 Baca juga: Dinkes DKI ingatkan calon haji lakukan senam saat di pesawat

Karena itu, Widyastuti mengingatkan agar jamaah haji dapat mengikuti semua aturan yang berlaku di Arab Saudi.
 
"Semua arahan dan informasi yang diberikan para petugas untuk dapat diikuti karena sudah dipertimbangkan dengan seksama konsekuensi dari kebijakan yang diambil," ujar Widyastuti.
 
Selain itu, menjalankan ibadah haji memberikan pengalaman baik dan berpengaruh positif bagi para setiap jamaah. Jamaah haji Indonesia memiliki porsi besar yang diberangkatkan ke tanah suci dengan profil jamaah yang beragam mulai dari sosial, budaya, bahasa, usia dan pendidikan.

Hal itu membutuhkan pemahaman dan pengetahuan mengenai manasik haji dan umrah.
 
 
Petugas saat mengatur para jamaah haji Indonesia kloter pertama pemberangkatan ke Mekah melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

Widyastuti menjelaskan, ibadah haji juga merupakan ibadah fisik yang membutuhkan nutrisi yang baik, istirahat yang cukup dan kesehatan yang sempurna.
 
"Sehingga proses istitha’ah (kemampuan menjalan haji mulai dari fisik dan rohani) dilakukan sejak dini sebelum pemberangkatan. Dengan kata lain, bapak dan ibu jamaah yang diberangkatkan dianggap layak untuk terbang dan menunaikan ibadah haji," kata Widyastuti.
 
Adapun 388 jamaah calon haji yang masuk gelombang pertama Jakarta Embarkasi Pondok Gede telah diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah melalui Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
 
Dari ratusan jamaah haji yang masuk pada pemberangkatan gelombang pertama dari Indonesia ke tanah suci ini berasal dari Jakarta dengan 388 orang yang didominasi jamaah kelompok lanjut usia (lansia).
 
Pada pemberangkatan tersebut, para jamaah calon haji dilakukan pemeriksaan melalui "fast track" (jalur cepat) keimigrasian Arab Saudi. Keberangkatan 388 calon haji ini juga dilepas langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas didampingi Data Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi.
Baca juga: DKI pastikan kondisi fisik dan kesehatan petugas haji daerah prima
 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024