Padang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memprioritaskan memperbaiki jalan Bukittinggi-Padang via Malalak sebagai antisipasi putus totalnya jalan utama Padang-Bukittinggi via Lembah Anai.
 
"Jalan di Malalak tadi malam memang juga terjadi longsor tapi kita upayakan agar secepatnya bisa dibersihkan dan bisa dilewati kembali sebagai jalur utama untuk sementara," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang Panjang, Minggu.
 
Ia mengatakan jalan utama Padang Bukittinggi via Lembah Anai putus total dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan karena badan jalan habis tergerus oleh luapan sungai Batang Anai Sabtu (11/5) malam.
 
Selain jalur via Malalak, jalur Padang-Bukittinggi juga bisa dilalui lewat Solok, tetapi agak memutar dan lebih jauh.
 
Kondisi jalan itu saat ini juga rawan longsor sehingga pengendara diharapkan tetap hati-hati ketika melewatinya.

Baca juga: Polisi pastikan jalan Padang-Bukittinggi via Padang Pariaman terputus
 
Dalam kesempatan itu Mahyeldi juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana banjir karena cuaca masih berpotensi hujan.
 
"Terutama bagi masyarakat yang berada di pinggiran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, harus tetap waspada karena potensi banjir masih tetap ada," katanya.
 
Ia menyebut ada sekitar 25 sungai yang berhulu di Gunung Marapi yang bisa berpotensi banjir jika hujan lebat terjadi.
 
Bencana banjir melanda tiga daerah di Sumatera Barat pada Sabtu malam masing-masing Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.
 
Akibat bencana tersebut hingga pukul Minggu pukul 08.00 WIB sebanyak 14 orang dilaporkan meninggal dunia dan diperkirakan masih akan bertambah karena data masih terus diperbarui.
 
Selain itu fasilitas umum seperti jalan dan jembatan dilaporkan juga banyak terputus sehingga akses pada beberapa daerah menjadi tersendat.*

Baca juga: Gubernur perintahkan RSAM Bukittinggi terima semua korban bencana
Baca juga: Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Sumbar

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024