Washington (ANTARA News) - Bank Dunia mengatakan bahwa kelompok negara maju dan berkembang sepakat untuk memberikan kontribusi 52 miliar dolar AS dalam pembiayaan selama tiga tahun ke depan untuk negara-negara termiskin.

Angka ini merupakan peningkatan lima persen dari pengumpulan atau pengisian ulang dana pada 2010, dikenal sebagai Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA), dana Bank Dunia yang didedikasikan untuk negara-negara termiskin.

Sebanyak 46 negara berjanji untuk berkontribusi pada IDA, yang memberikan pinjaman dengan suku bunga nol hingga rendah dan hibah untuk investasi dalam bidang kesehatan dan pendidikan, infrastruktur dan pertanian, serta pembangunan ekonomi dan institusional kepada negara-negara paling terbelakang.

"Fakta bahwa kemurahan hati ini datang selama periode ekonomi yang sangat sulit membuat semua janji ini lebih signifikan," Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan kepada wartawan dalam sebuah konferensi jarak jauh, Selasa.

Kim mengatakan, negara-negara maju dan berkembang memainkan peran besar dalam pengumpulan dana ini, dan Bank Dunia menghargai partisipasi mereka.

"IDA adalah kemitraan yang unik dari negara-negara maju dan berkembang yang memiliki komitmen untuk berinvestasi dalam masa depan yang lebih baik bagi kaum miskin di dunia dan untuk kebaikan global," kata Joachim Von Amsberg, Wakil Presiden Bank Dunia untuk keuangan konsesiional dan kemitraan global.

Dana tersebut diisi kembali setiap tiga tahun. Pengisian terbaru yang berlangsung dari Juli 2014 sampai Juni 2017, rentang target "Millennium Development Goals" dan peluncuran agenda pasca 2015 -- sebuah persimpangan jalan penting dalam upaya global untuk mengakhiri kemiskinan, Bank Dunia mencatat.

(A026)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013