Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan komitmen Pemerintah RI dalam mendukung Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan inklusivitas kawasan Asia Pasifik menjelang Pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2024 di Arequipa, Peru, 16-18 Mei.

Zulkifli menyebut, Pemerintah akan terus memperkuat kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk membawa kesejahteraan masyarakat Asia Pasifik.

"Indonesia akan menekankan upaya fasilitasi perdagangan dan inklusivitas di kawasan Asia Pasifik," ujar Zulkifli melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Mendag bolehkan PMI ambil barang kiriman yang tertahan BC

Zulkifli menyampaikan, pada pertemuan ini, Indonesia juga menegaskan dukungan terhadap WTO dan mengikuti pembahasan mengenai perkembangan rencana Free Trade Area-Asia Pacific (FTAAP).

Selain rangkaian pertemuan APEC, Zulkifli dijadwalkan bertemu dengan sejumlah menteri negara mitra dagang, antara lain Selandia Baru, Korea Selatan, Kanada, dan Jepang.

APEC merupakan forum kerja sama regional 21 ekonomi di lingkar Samudera Pasifik. Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik.

Secara umum, diskusi APEC membahas upaya fasilitasi perdagangan untuk mewujudkan perdagangan yang liberal, inklusif, dan berkelanjutan.

Kerja sama APEC menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat sukarela dan tidak mengikat (non binding), namun seringkali bersifat politis.

Baca juga: Kemendag wajibkan pelaku usaha miliki sertifikasi halal Oktober 2024

Selain Indonesia, ekonomi APEC meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Tiongkok, Hong Hong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Ekonomi APEC tersebut mencakup 48 persen perdagangan dunia atau senilai 28 triliun dolar AS. Ekonomi APEC juga mencakup 62 persen produk domestik bruto (PDB) dunia atau senilai 59 triliun dolar AS dengan jumlah penduduk mencapai 38 persen penduduk dunia atau sebesar 2,96 miliar jiwa.

Bagi Indonesia, APEC menjadi organisasi penting untuk memperkuat posisi ekonomi dalam perdagangan dunia. Pada 2023, total perdagangan Indonesia dengan ekonomi APEC mencapai 358,62 miliar dolar AS.

Pada tahun yang sama, ekspor Indonesia ke ekonomi APEC mencapai 188,72 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari ekonomi APEC tercatat sebesar USD 169,89 miliar. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar 18,63 miliar dolar AS.

Ekspor utama Indonesia ke ekonomi APEC, di antaranya bahan bakar mineral, minyak hewani dan nabati, besi dan baja, mesin elektronik, serta kendaraan. Sedangkan impor Indonesia dari ekonomi APEC, di antaranya peralatan mekanis mesin, mesin elektronik, besi dan baja, plastik dan barang daripadanya, serta kendaraan.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024