Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengupayakan digitalisasi naskah-naskah Nusantara atau lokal tidak hanya dilakukan terhadap naskah yang ada di dalam negeri, tetapi juga dilakukan terhadap naskah Indonesia yang ada di luar negeri.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpusnas E. Aminudin Azis mengatakan pihaknya telah menghubungi beberapa perpustakaan di luar negeri, seperti Mesir, Arab Saudi, Belanda, dan Paris yang menyimpan naskah dari Indonesia.
Melalui digitalisasi itu, kata dia melanjutkan, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengakses naskah karya bangsanya yang berada di luar negeri tanpa perlu datang langsung ke perpustakaan terkait.
"Mudah-mudahan dalam 1–2 bulan naskah-naskah itu semua terkoneksi sehingga kita bisa mengakses naskah-naskah di luar negeri itu cukup dari Indonesia. Itu menjadi target kita," kata Aminudin.
Setelah digitalisasi, Perpusnas berencana memanfaatkan naskah-naskah itu seperti dengan melakukan alih media sebanyak 37.000 paket. Hal tersebut merupakan salah satu langkah yang ditempuh Perpusnas untuk mengatasi persoalan banyaknya naskah Nusantara yang terbengkalai atau belum dimanfaatkan setelah didigitalisasi.
Selain itu, Perpusnas juga akan menghadirkan buku-buku cerita berbasis naskah kuno sebanyak 277 judul. Persoalan naskah kuno Indonesia yang disoroti oleh Aminudin itu merupakan salah satu pokok pembahasan dari Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2024 itu, yakni terkait dengan program pengarusutamaan naskah Nusantara.
Baca juga: Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol terpilih sebagai Memory of The World
Baca juga: Perpusnas nilai Indonesia Emas bisa dicapai SDM dengan literasi kuat
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024