Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia ditutup menguat pada perdagangan Kamis setelah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mengurangi stimulus ekonomi Amerika Serikat.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup naik 35,70 poin atau 0,84 persen ke posisi 4.231,98, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 8,43 poin (1,19 persen) ke level 705,44.

Kebijakan the Fed memangkas stimulus keuangan 10 miliar dolar AS telah mendorong investor kembali masuk pasar, kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto.

"Pasar keuangan melihat dua sentimen, yakni global dan internal. Untuk sentimen eksternal, investor terlihat senang karena sudah ada kepastian dari the Fed," kata dia.

Menurut dia, pemangkasan sebesar 10 miliar dolar AS itu juga tidak signifikan dampaknya terhadap pasar saham. Langkah the Fed itu juga cukup bagus dalam menjaga pasar.

"Tindakan the Fed itu juga melihat kondisi pasar keuangan agar tidak bergejolak," kata dia.

Dari dalam negeri, lanjut dia, Indonesia juga masih memiliki pertumbuhan yang positif sekitar 5,7 persen. Kondisi itu tentu masih dinilai baik oleh pasar.

"Meski turun dari yang ditargetkan, tetapi Indonesia masih memiliki kenaikan ekonomi, dan pertumbuhan 5,7 persen itu tidak kecil," ucapnya.

Transaksi saham di BEI hari ini tercatat mencapai frekuensi 125.409 kali dengan volume mencapai 4,50 miliar lembar saham senilai Rp4,58 triliun.

Tercatat 132 saham harganya menguat, 105 saham melemah, dan yang stabil 126 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 255,07 poin (1,10 persen) ke level 22.888,75, indeks Nikkei-225 naik 271,42 poin (1,74 persen) ke level 15.859,22 dan Straits Times menguat 3,18 poin (0,10 persen) ke posisi 3.064,96.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013