Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar Korea Selatan (Dubes Korsel) untuk Indonesia Lee Sang Deok bertemu untuk membahas penguatan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi.

Airlangga mengatakan, realisasi investasi Korsel di Indonesia mencapai 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2023. Hal itu menjadikan Korsel menduduki peringkat ke-7 sebagai negara dengan nilai investasi terbesar di Indonesia.

“Tentunya investasi ini berkontribusi besar dalam pembangunan industri dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Airlangga mengungkapkan bahwa kerja sama tersebut dapat terus ditingkatkan, terutama di sektor transisi energi, kesehatan, dan ekonomi digital.

Selain membahas terkait penguatan kerja sama, kedua perwakilan negara itu turut membahas rencana kunjungan kerja Airlangga ke Korsel.

Ia berencana akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian, Pangan, dan Perdesaan (MAFRA) Korsel dalam rangka membahas rencana kerja sama pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall di sepanjang Pantai Utara Jawa.

Kemudian akan dilakukan pertemuan dengan Menteri Ekonomi dan Keuangan (MOEF) Korsel untuk membicarakan percepatan implementasi dari Implementing Arrangement Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-IKCEPA).

Di samping itu, Airlangga direncanakan melakukan pertemuan dengan beberapa pengusaha Korsel guna membahas peluang kerja sama di bidang otomotif, elektronik, semikonduktor, dan pengembangan bahan bakar hidrogen di Indonesia.

Di bidang semikonduktor, menurut Airlangga, Korsel merupakan salah satu negara anggota dalam aliansi Chip-4 bersama dengan Amerika Serikat, Jepang, dan Taiwan.

Tujuan pembentukan aliansi tersebut yakni untuk memastikan keamanan rantai pasok industri semikonduktor global.

Di sela-sela kunjungan kerja ke Korsel tersebut, Airlangga direncanakan menerima penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa di bidang ekonomi dan perdagangan dari Gyeongsang National University (GNU).

Penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa dari GNU tersebut merupakan bentuk apresiasi atas dukungan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Airlangga dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, industri, hingga energi melalui forum Joint Committee on Ecomomic Cooperation (JCEC) RI-Korsel.

Pada kesempatan yang sama, Dubes Lee Sang Deok mengungkapkan dukungannya serta akan memfasilitasi untuk dilakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea (MOTIE) yang merupakan counterpart Menko Airlangga untuk forum Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC).

Forum itu terbagi dalam empat kelompok kerja, yaitu perdagangan dan investasi, industri, energi dan sumber daya mineral, serta perdagangan elektronik (e-Commerce).
Baca juga: Ketua MPR ajak pengusaha Korsel tingkatkan investasi di Indonesia
Baca juga: Moeldoko undang Korsel investasi di sektor teknologi pertanian RI

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024