Lubuk Basung,- (ANTARA) -
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan pembinaan Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kabupaten Agam dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan penyanggah Cagar Alam Maninjau agar tekanan ke kawasan bisa diminimalisasi.

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Rusdiyan P Ritonga di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan pembinaan dilakukan ke anggota KTH Hutan Komunitas Pemuda Generasi Hamka (KPGH) Nagari atau Desa Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya.
 
"Pembinaan kita lakukan ke seluruh anggota kelompok di aula kantor Wali Nagari Sungai Batang pada Selasa (14/5)," katanya.
 
Ia mengatakan pembinaan itu untuk penyusunan rencana lima tahun bagi kelompok tersebut.

Baca juga: Delapan konflik satwa terjadi di Agam Sumbar selama awal 2024
 
KTH KPGH Sungai Batang berkomitmen untuk pengembangan ekowisata religi, dan daerah tersebut terdapat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka. "Museum ramai dikunjungi, karena Buya Hamka merupakan tokoh nasional dan ulama ternama dari Sumbar," katanya.

Ia menambahkan KTH nantinya bakal mendapatkan bantuan yang digunakan untuk mendukung pengembangan dan melengkapi fasilitas pendukung, guna merangsang KTH mengembangkan eko wisata minat khusus yang bakal dilakukan.
 
Dengan cara itu, kata dia, maka pengunjung lebih lama berada di Sungai Batang sehingga perputaran uang akan tinggi di daerah itu.
 
"Jika satu orang pengunjung menginap di Sungai Batang, setidaknya mereka membelanjakan uang mereka Rp200 ribu per orang, maka perputaran uang akan tinggi dan memberi dampak pada masyarakat," katanya.

Baca juga: Dua Rafflesia Arnoldi bakal mekar dalam 2-3 minggu ke depan di CA Agam
 
Ia berharap dengan adanya bantuan itu lebih banyak masyarakat terdampak atau memperoleh manfaatnya, sehingga tekanan ke kawasan hutan konservasi bisa dikurangi.
 
"Ini sesuai dengan program kami dan di Agam sudah ada empat kelompok yang kami bentuk sejak 2022," katanya.
 
Sementara Wali Nagari Sungai Batang Ahsin menambahkan penyusunan rencana pembinaan lima tahun tersebut untuk pengembangan eko wisata yang bakal dilakukan nantinya.
 
"Ini sangat erat hubungannya dalam pengembangan, karena harus ada perencanaan ke depan," katanya.
 
Ia mengakui seluruh jorong memberikan dukungan dalam menyukseskan program KPGH, karena KPGH itu dibentuk dalam membangkitkan marwah nama besar Buya Hamka. 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024