Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh dan Koninklijk Instituut voor Taal –, Land – en Volkenkunde (KITLV) Jakarta menjalin kerja sama untuk pengembangan kajian budaya dan sejarah Aceh.

“Kerja sama ini sangat penting, untuk menggali potensi budaya Aceh, terutama dalam bidang penelitian dan kajian manuskrip,” kata Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman di Darussalam, Banda Aceh, Selasa.

Di sela-sela penandatanganan Letter of Intent for Cooperation (LoI) bersama Direktur KITLV-Jakarta Marrik Bellen, ia menjelaskan salah satu yang akan dilakukan dari kerja sama tersebut adalah mengkaji motif Aceh (seni ukir) yang ada di masyarakat

“Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk untuk membina kerja sama akademik, penelitian dan publikasi antara UIN Ar-Raniry dan KITLV-Jakarta.

Baca juga: Wamenkominfo: Butuh keseimbangan gunakan teknologi digital

Baca juga: UIN Ar-Raniry kirim 13 mahasiswa untuk belajar ke Jerman


Prof Mujib juga mengatakan provinsi tersebut membutuhkan sejarawan Aceh yang lebih banyak serta perlunya ensiklopedia Aceh yang komprehensif untuk mencerahkan generasi mendatang tentang warisan budaya dan sejarah Aceh.

“Semoga kerja sama ini menjadi langkah awal sebagai upaya kita dalam mengembangkan bidang antropologi di kampus UIN Ar-Raniry yang berdampak baik untuk merawat budaya dan sejarah Aceh,” katanya.

Direktur KITLV-Jakarta Marrik Bellen menyampaikan terima kasih kepada UIN Ar-Raniry atas kerja sama tersebut dan berharap agar kemitraan itu memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat luas.

“Kami berharap agar kerja sama kita dapat ditindaklanjuti dengan baik. Semoga dengan komitmen persahabatan antara KITLV-Jakarta dan UIN Ar-Raniry dapat memberi manfaat yang signifikan bagi masyarakat luas,” katanya.*

Baca juga: Warek: Minat lulusan SMA/sederajat masuk UIN Ar Raniry naik 300 persen

Baca juga: Sebanyak 717 siswa lolos SNBP di UIN Ar-Raniry


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2024