Jakarta (ANTARA) - Panglima Komando Operasi Udara II (Pangkoopsud II), Marsda TNI Budhi Achmadi memantau persiapan pengamanan jalannya kegiatan World Water Forum 2024 di Bali, Senin (13/5).

Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA, Rabu, Budhi selaku Komandan Satuan Tugas Udara (Satgasud) Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP KTT World Water Forum meninjau beberapa lokasi yang akan dijaga ketat.

Tempat pertama, Budhi meninjau Pos Komando Taktis (Poskotis) Satgas Udara di Lanud I Gusti Ngurah Rai. Personel dan alutsista (alat utama sistem senjata) di lokasi tersebut dinilai Budhi sudah bersiaga dengan baik.

Baca juga: Empat KRI antarkan rantis sampai motor patwal untuk World Water Forum

Setelah menengok tempat pertama, Budhi langsung ke tempat utama digelar World Water Forum 2024, yakni Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Nusa Dua. Tempat ajang internasional ke 10 itu akan berlangsung selama 18 - 25 Mei 2024.

Setelah memeriksa kesiapan pengamanan di lokasi utama, Budhi lalu bertolak ke helipad yang disiapkan Satgasud dalam mendukung pengamanan VVIP KTT World Water Forum. Ketiga helipad tersebut berada di Peninsula Nusa Dua, Pecatu dan Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Setelah melihat seluruh persiapan pengamanan di tiga titik strategis itu, Budhi kembali Poskotis Satgasud untuk melakukan konsolidasi dengan para perwira yang bertugas.

Budhi kembali mengingatkan para perwiranya untuk memberikan pengamanan yang terbaik selama ajang World Water Forum 2024 berlangsung.

Baca juga: Kodam Udayana jaga hotel akomodasi delegasi VVIP World Water Forum 

Menurut dia, dengan aman dan lancarnya gelaran World Water Forum 2024, Indonesia akan semakin terhormat di kancah internasional.

Sebelumnya, Mabes TNI akan menurunkan 12.000 personel khusus untuk menjaga jalannya kegiatan World Water Forum​​​​​​​ 2024 di Bali.

"Mereka bertugas untuk melakukan pengamanan hingga penanganan kesehatan di sana," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (29/4).

Gumilar menjelaskan personel dilibatkan dalam pengaman kegiatan internasional itu mulai melakukan pengamanan di lokasi sejak satu minggu sebelum acara tersebut berlangsung.

Hal tersebut dilakukan agar para personel bisa melakukan pengawasan dan pemetaan lokasi yang harus dijaga dengan ketat.

Gumilar menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya melalukan penjagaan di darat saja melainkan di wilayah udara dan laut di sekitar Pulau Dewata. "KRI kita kerahkan di selat Bali dan selat Lombok ya," ucap dia.

Tidak hanya fokus pada pengaman, pihak TNI juga akan menyediakan beberapa armada pesawat untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam saat acara berlangsung.

"Untuk persiapan kalau ada evakuasi ada bencana alam atau erupsi Gunung Agung, kita siapkan pesawat pesawat untuk evakuasi juga di sana," kata dia.

Tidak ketinggalan, tenaga kesehatan juga disediakan pihak TNI untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dari bencana alam yang terjadi di Bali.

World Water Forum merupakan forum internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan pada sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, hingga pelaku usaha.

World Water Forum ke-10 mengusung tema "Air untuk Kesejahteraan Bersama" dan akan membahas beberapa subtema, yakni ketahanan dan kesejahteraan air; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.

Baca juga: TNI AD kerahkan 4.463 personel amankan World Water Forum di Bali
Baca juga: Polri matangkan persiapan pengamanan World Water Forum
Baca juga: BRIN: World Water Forum ajang kolaborasi kembangkan inovasi-riset air

 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Laode Masrafi
COPYRIGHT © ANTARA 2024