Muaradua (ANTARA) - Dua unit jembatan gantung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan putus akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Rabu (15/5) pukul 23.42 WIB.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan Heri Pramono di Muaradua, Kamis, mengatakan selain merendam ratusan rumah penduduk, banjir bandang akibat luapan Sungai Saka dan Selabung juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti dua jembatan gantung yang putus hingga mengganggu aktivitas masyarakat di daerah itu.

Dua unit jembatan gantung yang rusak tersebut berada di Desa Tanjung Raya dan Desa Madura, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kabupaten OKU Selatan.

Baca juga: Satu rumah warga ambruk diterjang banjir bandang di OKU Selatan

Kondisi jembatan yang membentang di atas sungai tersebut sangat memprihatinkan dan tidak bisa dilewati oleh pejalan kaki ataupun kendaraan roda dua. Bahkan, lantai jembatan yang terbuat dari kayu itu sebagian besar hanyut terbawa arus sungai.

"Saat ini masyarakat yang berada di seberang sungai terpaksa melewati jalan alternatif hingga jembatan diperbaiki," katanya.

Terkait bencana alam tersebut, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan perbaikan jembatan agar aktivitas masyarakat kembali normal.

Banjir bandang yang melanda Kabupaten OKU Selatan merendam 244 rumah warga dengan ketinggian air antara 30 sentimeter hingga satu meter.

Bahkan, satu unit rumah warga di Desa Tekana, Kecamatan Buana Pemaca rusak berat akibat diterjang banjir bandang, namun tidak ada korban jiwa.

Selain itu, banjir juga merendam fasilitas umum, seperti masjid, sarana pendidikan dan 30 hektare perkebunan warga turut terendam banjir.

"Kami sudah menurunkan personel ke lokasi bencana guna membantu mengevakuasi barang berharga milik warga untuk diselamatkan dari banjir," ujarnya.

Baca juga: Hujan lebat, warga OKU Selatan diminta waspada banjir bandang

Baca juga: Hiswana Migas salurkan bantuan korban banjir di OKU Selatan


BPBD OKU Selatan juga melakukan kaji cepat lintas sektor guna mengantisipasi banjir susulan supaya bencana alam tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Personel kami di lapangan juga melakukan pemantauan debit sungai dan jika terjadi peningkatan segera diteruskan peringatan dini kepada masyarakat agar lebih waspada," kata dia.

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024