Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan selama dua pekan terakhir tercatat ada 11.738 kali gempa yang timbul akibat aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
 
"Gempa vulkanik dalam menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
 
Wafid mengungkap rentetan gempa dangkal juga terekam di Gunung Ibu. Kemunculan gempa dangkal itu mengindikasikan adanya peningkatan tekanan akibat migrasi magma ke kedalaman dangkal.
 
Pada periode 1-15 Mei 2024, kegempaan yang tercatat di Gunung Ibu sebanyak 40 kali gempa letusan, 7 kali gempa guguran, 1.850 gempa hembusan, 49 kali gempa harmonik, 13 kali gempa tornillo.

Baca juga: BRI distribusikan bantuan untuk warga terdampak erupsi Gunung Ruang

Baca juga: Mensos sarankan Sumatera Barat tiru mitigasi Gunung Merapi
 
Kemudian, sebanyak 7.590 kali gempa vulkanik dangkal, 80 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 132 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa terasa.
 
Sedangkan pada 16 Mei 2024, pukul 00.00 hingga 18.00 WIT, Badan Geologi mencatat ada 1.975 kali gempa yang terdiri dari gempa letusan sebanyak 4 kali, gempa hembusan 185 kali, gempa guguran 2 kali, gempa harmonik 12 kali, gempa vulkanik dangkal 1.744 kali, gempa vulkanik dalam 22 kali, dan gempa tektonik jauh 6 kali.
 
Gunung Ibu merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak 1.340 meter di atas permukaan laut. Secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
 
Badan Geologi melakukan pengamatan secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
 
Pada 13 Mei 2024 pukul 13.14 WIT, kata Wafid, pihaknya merekam gempa terasa dengan skala modified mercalli intensity atau MMI II.
 
Menurut stasiun BMKG Ternate, sumber gempa itu berada di 59 kilometer barat laut Jailolo, Maluku Utara, dengan kedalaman 17 kilometer.
 
Sejak kejadian gempa tektonik itu seringkali muncul gempa drumbeat terutama setelah kejadian erupsi. Gempa drumbeat adalah gempa mikro vulkanik dengan bentuk gelombang monoton atau multiplet yang terekam mulai dari puluhan menit hingga berbulan-bulan.
 
Pada 15 Mei 2024, Badan Geologi mencatat jumlah gempa vulkanik dangkal mencapai 2.830 kejadian.
 
Lalu, hari ini tanggal 16 Mei 2024 pukul 10.55 WIT dari stasiun BMKG Ternate terekam gempa dengan magnitudo 2,8 pada kedalaman 1 kilometer. Episentrum gempa itu terletak di barat daya Tobelo, Maluku Utara.
 
"Dari pukul 10.38 sampai 12.13 WIT terekam rentetan gempa dangkal dengan amplitudo rata-rata 3 milimeter," kata Wafid.
 
Lebih lanjut dia menyampaikan seiring dengan peningkatan kejadian gempa yang timbul di Gunung Ibu, ketinggian awan abu vulkanik juga cenderung meningkat mencapai 5.000 meter dari kawah puncak.
 
Sedangkan, lontaran lava pijar mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah Gunung Ibu.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata)," kata Wafid.*

Baca juga: Badan Geologi rekomendasikan masyarakat jauhi Gunung Ibu radius 4 km

Baca juga: Gunung Ibu kini berstatus awas

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2024