Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan mitigasi ancaman banjir dan gempa demi menjamin keamanan bangunan saat terjadi bencana yang tak terduga dalam upaya memberikan rasa aman kepada penggunanya.
 
"Terkait antisipasi bencana, MRT Jakarta sudah mempertimbangkan desain bangunan untuk memitigasi banjir, gempa hingga terorisme," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina dalam Forum Jurnalis MRT di Jakarta, Kamis.
 
Weni menjawab terkait adanya saran dari Komisi C DPRD DKI yang mengingatkan agar pembangunan MRT Jakarta Fase 2A bisa lebih memitigasi bencana alam seperti banjir hingga gempa.
 
Upaya mitigasi ini berdasarkan pertimbangan data banjir selama 200 tahun ke belakang dengan melihat ketinggian air di sejumlah kali.
 
Sebagai contoh, pada kawasan Sudirman, Jakarta Pusat jika terjadi hujan bisa menyebabkan banjir setinggi 60-80 centimeter (cm) namun hal itu bisa dimitigasi dengan adanya dinding penahan air (flood gate).
 
"Jadi kita pasang flood gate semacam dinding setinggi 1,5 meter kalau hujan enggak langsung banjir tapi bertahap naiknya," jelasnya.
 
Sedangkan, untuk antisipasi gempa pihaknya telah merancang bangunan diharapkan kokoh saat gempa normal yang terjadi 100 tahun sekali.

"Secara sistem kalau terjadi gempa normal 100 tahunan MRT masih bisa gerak, kalau gempa ekstrem kita berhenti total dan melakukan evaluasi apakah masih bisa aman dilalui," ujarnya.
 
Sejak fase desain, stasiun bawah tanah MRT Jakarta telah dibangun dengan pertimbangan data banjir selama 200 tahun ke belakang.
 
Selain itu, MRT Jakarta berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Bina Marga maupun Dinas Sumber Daya Air DKI terus dilakukan guna mengoptimalkan fungsi drainase jalan.
 
Setiap stasiun juga telah dilengkapi dengan pompa air dan sumur resapan serta sejumlah sensor air juga dipasang di Kali Krukut dan terhubung dengan Pusat Kendali Operasi (operation control center).
Baca juga: Tahap awal pengembangan Terminal Blok M untuk residensial
Baca juga: MRT Jakarta dapat pinjaman Jepang untuk lanjutkan jalur Timur-Barat
Baca juga: MRT Jakarta usul ubah perda untuk jadi pemandu transportasi integrasi

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2024