Jayapura (ANTARA) - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Papua Nomensen Mambraku berharap pemerintah daerah (pemda) se-Tanah Papua merekrut tenaga pengajar atau guru lokal untuk meningkatkan literasi di wilayah itu.

Apalagi hampir di setiap daerah sudah dibuka Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sehingga dengan merekrut guru lokal atau asal daerah itu maka diharapkan mereka betah ditempat tugasnya.

"Kehadiran guru lokal diharapkan dapat diterima masyarakat dan kelompok bersenjata yang sering kali mengganggu dan menyerang warga sipil," kata Ketua PGRI Papua Nomensen Mambraku kepada Antara di Jayapura, Jumat.

Mambraku mengakui rekrutmen tenaga pengajar dari masyarakat setempat menjadi solusi dalam mengatasi kekurangan guru yang hingga kini masih terjadi di Tanah Papua.

Baca juga: Banyak guru di daerah 3T Papua tinggalkan tempat tugas

Selain tidak mungkin kelompok bersenjata itu mengganggu dan menyerang guru yang merupakan orang asli daerah itu, kata dia,  juga diharapkan mereka menjadi betah dalam melaksanakan tugasnya.

Pemda juga diharapkan menyiapkan asrama bagi para guru serta memberikan intensif agar betah dalam bertugas.

Dalam penempatan tugas, kata dia, hendaknya Dinas Pendidikan menyebar tenaga guru ke sekolah yang ada di pelosok dan tidak menumpuk di perkotaan.

Baca juga: Pemkab Biak Numfor dapat tambahan 389 guru PPPK

Data dari BPS tahun 2023  mengungkapkan ada 260 ribu anak di Tanah Papua yang belum bisa baca, tulis, dan berhitung, sehingga dengan merekrut tenaga lokal yang sudah mengikuti PGSD diharapkan dapat meningkatkan literasi, khususnya di kalangan anak-anak.

"Mudah-mudahan ke depan lebih banyak tenaga lokal yang direkrut menjadi guru, sehingga meningkatkan literasi bagi warga sekitarnya, terutama anak-anak," kata Nomensen Mambraku.

PGRI Papua saat ini masih membawahi empat provinsi yaitu Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.

Baca juga: Kemenko PMK: Penempatan guru di Papua bisa dari berbagai disiplin ilmu

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024