Jakarta (ANTARA) - Masyarakat madani merupakan salah satu konsep yang penting dalam proses pembangunan masyarakat Indonesia. Masyarakat madani memiliki ciri-ciri yang mencakup aspek keadilan, kesejahteraan, kebersamaan, dan keberagaman.

Dalam upaya mewujudkan masyarakat madani, tingkat ketahanan masyarakat di tingkat rukun tetangga (RT) sangatlah penting. Ketahanan masyarakat di tingkat RT harus mampu menanggulangi berbagai masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga terbentuk sebuah masyarakat yang kuat dan sejahtera.

Masyarakat madani merupakan konsep yang diusung oleh pemikir dan intelektual Islam modern, terutama di Indonesia. Konsep ini mengacu pada masyarakat yang berdasarkan prinsip-prinsip agama, nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, keadilan, kesetaraan, dan toleransi.

Beberapa karakteristik utama masyarakat madani, antara lain berbasis pada nilai-nilai agama, demokratis, memperjuangkan keadilan dan kesetaraan, menekankan pentingnya toleransi, serta memperkuat partisipasi masyarakat.

Masyarakat madani menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan utama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Selain itu, masyarakat madani mempraktikkan prinsip-prinsip demokrasi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam pengambilan keputusan publik, pemilihan pemimpin, dan perlindungan hak asasi manusia.

Masyarakat madani juga memperjuangkan keadilan dan kesetaraan sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak segenap warga masyarakat, tanpa memandang perbedaan suku, agama, etnis, atau jenis kelamin.

Toleransi antarumat beragama, etnis, dan budaya untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian dalam masyarakat menjadi isu penting dalam masyarakat madani.

Masyarakat madani memperkuat partisipasi aktif warga masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan politik, serta mendorong kemandirian dalam mengelola sumber daya dan memecahkan masalah di lingkungan sekitarnya.

Konsep masyarakat madani merupakan upaya untuk membangun masyarakat yang beradab, bermartabat, dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip demokrasi serta keadilan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat madani dapat menciptakan harmoni, ketentraman, dan kesejahteraan bagi seluruh anggotanya.


Ketahanan masyarakat

Ketahanan masyarakat adalah kemampuan masyarakat dalam menghadapi berbagai ancaman atau tantangan yang mungkin timbul, baik dari dalam maupun dari luar. Ketahanan masyarakat memiliki beberapa dimensi yang terdiri dari dimensi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Setiap dimensi tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi, sehingga penting bagi masyarakat untuk memiliki keseimbangan yang baik di setiap dimensi tersebut.

Dalam konteks masyarakat madani, ketahanan masyarakat di tingkat RT harus mampu memperkuat kualitas hubungan sosial antarwarga, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman. Ketahanan masyarakat di tingkat RT juga harus mampu memberikan perlindungan terhadap anak, perempuan, dan kelompok rentan lainnya, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.

Beberapa penelitian terkini menunjukkan bahwa tingkat ketahanan masyarakat di tingkat RT memiliki korelasi yang kuat dengan tingkat kesejahteraan dan kemajuan suatu negara. Penelitian yang dilakukan oleh Faisal et al. (2019) menemukan bahwa masyarakat yang memiliki tingkat ketahanan yang tinggi cenderung lebih mudah untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan merata. Hal ini menunjukkan pentingnya memperkuat ketahanan masyarakat di tingkat RT sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat madani di Indonesia.


Model

Untuk mewujudkan ketahanan masyarakat di tingkat RT menuju masyarakat madani, diperlukan suatu model yang dapat mengintegrasikan berbagai aspek penting yang harus diperhatikan. Berikut adalah model ketahanan masyarakat di tingkat RT yang dapat diterapkan:

Pertama, penguatan pubungan sosial: Masyarakat di tingkat RT perlu memperkuat hubungan sosial antarwarga melalui berbagai kegiatan yang bersifat mempererat tali persaudaraan dan kerja sama, misalnya dengan mengadakan acara gotong-royong, pertemuan komunitas, atau kegiatan sosial lainnya.

Kedua, pemberdayaan ekonomi masyarakat: Masyarakat di tingkat RT perlu diberdayakan secara ekonomi melalui pelatihan keterampilan, pengembangan usaha kecil menengah, atau program kemitraan dengan pihak swasta. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan.

Ketiga, pembangunan sosial: Masyarakat di tingkat RT perlu aktif terlibat dalam pembangunan sosial yang berkelanjutan, seperti program kesehatan, pendidikan, atau lingkungan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman dalam masyarakat.

Keempat, pemberdayaan perempuan dan anak: Masyarakat di tingkat RT perlu memberikan perlindungan dan pemberdayaan yang lebih baik terhadap perempuan dan anak sebagai kelompok rentan yang seringkali menjadi korban berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Kelima, partisipasi masyarakat: Masyarakat di tingkat RT perlu didorong untuk aktif berpartisipasi dalam segala kegiatan pembangunan, baik melalui mekanisme musyawarah maupun secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

Konsep masyarakat madani memiliki akar dari budaya dan pemikiran Islam, namun nilai-nilai yang terkandung dalam konsep ini relevan dalam berbagai konteks masyarakat, termasuk dalam konteks tren pengembangan masyarakat dunia saat ini. Tren pengembangan masyarakat dunia saat ini mengarah pada pemberdayaan masyarakat, peningkatan partisipasi publik, pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan kualitas hidup. Konsep masyarakat madani sangat relevan dengan tren ini karena mencakup nilai-nilai keadilan, kebersamaan, partisipasi, dan kesejahteraan yang menjadi fokus utama dalam pengembangan masyarakat masa kini.


Solusi berkelanjutan

Mewujudkan masyarakat madani sejak tingkat RT merupakan langkah awal yang penting dalam memperkuat budaya demokrasi dan partisipasi masyarakat. Dengan adanya keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pembangunan, diharapkan akan tercipta masyarakat yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Masyarakat madani yang kuat dan berdaya akan lebih mampu menanggulangi berbagai masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan konflik sosial. Melalui ketahanan masyarakat di tingkat RT, diharapkan masyarakat dapat saling mendukung dan bekerja sama untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan terhadap berbagai masalah yang dihadapi.

Konsep masyarakat madani menempatkan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan utama. Dengan mewujudkan masyarakat madani sejak tingkat RT, diharapkan akan tercipta lingkungan yang mendukung bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya.

Masyarakat yang memiliki kesadaran akan pentingnya peran aktif dalam pembangunan akan lebih mudah untuk berkontribusi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. Dengan mewujudkan masyarakat madani sejak tingkat RT, diharapkan masyarakat akan lebih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan, mulai dari pemeliharaan lingkungan, kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi.

Masyarakat madani menempatkan peningkatan kualitas hidup sebagai tujuan utama. Dengan mewujudkan masyarakat madani sejak tingkat RT, diharapkan akan tercipta lingkungan yang memberikan ruang dan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, baik dari segi fisik, mental, maupun spiritual.

Pentingnya mewujudkan masyarakat madani sejak tingkat RT di Indonesia terletak pada upaya untuk membentuk masyarakat yang kuat, berdaya, dan berwawasan keadilan. Dengan memperkuat ketahanan masyarakat di tingkat RT, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang inklusif, adil, dan sejahtera, serta mampu berkontribusi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia


Prinsip-prinsip

Konsep masyarakat madani yang berdasarkan ajaran agama Islam menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa prinsip utama dalam konsep masyarakat madani berdasarkan ajaran agama Islam antara lain:

Pertama, tauhid (keberadaan dan keesaan Tuhan). Masyarakat madani yang berlandaskan ajaran Islam meyakini bahwa Tuhan adalah satu-satunya pencipta dan pemelihara alam semesta. Mereka mengakui bahwa segala sesuatu di dunia ini ada karena kehendak dan kuasa Allah.

Kedua, amar ma'ruf nahi munkar (mendorong yang baik dan mencegah yang buruk). Masyarakat madani berdasarkan ajaran Islam akan berusaha menyebarkan kebaikan dan menolak segala bentuk keburukan. Mereka senantiasa mengedepankan nilai-nilai moral dan etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, keadilan. Prinsip keadilan sangat penting dalam konsep masyarakat madani berdasarkan ajaran Islam. Masyarakat madani harus memastikan bahwa semua individu mendapatkan perlakuan yang adil dan sama di mata hukum dan masyarakat.

Keempat, kesejahteraan bersama. Masyarakat madani yang berdasarkan ajaran Islam harus mengutamakan kesejahteraan bersama, bukan hanya kepentingan individu atau kelompok tertentu. Solidaritas sosial dan saling tolong menjadi prinsip utama dalam mencapai kesejahteraan bersama.

Kelima, toleransi. Konsep masyarakat madani berdasarkan ajaran Islam juga mengajarkan pentingnya toleransi antarumat beragama dan berbagai kelompok dalam masyarakat. Segala bentuk perbedaan harus dihargai dan dihormati demi menciptakan ketentraman dan kerukunan dalam masyarakat.

Mewujudkan masyarakat madani di Indonesia memerlukan upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat, termasuk di tingkat RT. Model ketahanan masyarakat di tingkat RT yang terintegrasi dapat menjadi landasan dalam upaya mewujudkan masyarakat madani yang kuat, sejahtera, dan berkelanjutan. Penting bagi pemerintah, lembaga masyarakat, dan individu untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan model ketahanan masyarakat di tingkat RT agar cita-cita masyarakat madani di Indonesia dapat terwujud dengan baik.

*) Lucky Akbar adalah ASN, Kabag Pengelolaan BMN, Biro Manajemen BMN dan Pengadaan pada Setjen Kemenkeu

 

Pewarta: Lucky Akbar *)
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2024