Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, membentuk kampung siaga Tuberkulosis (TBC) dalam rangka mengedukasi masyarakat dan menanggulangi penyakit tersebut.

"Semua kelurahan kami buat satu percontohan di satu RW sebagai kampung bebas TBC," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan Yudi Dimyati di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa kampung siaga TBC ini upaya untuk menanggulangi penyakit tersebut. Nantinya setiap warga akan didata dan diberikan edukasi terkait gejala dan penanganan TBC.

Menurut dia, gejala yang dapat diketahui dengan mudah terkait TBC, yaitu batuk terus-menerus lebih dari dua minggu dan berat badan terus menyusut.

"Jadi caranya kami mendata semua warga di bantu dasa wisma, mana yang mempunyai gejala TBC seperti batuk lebih dari dua minggu, berat badan kurus. Kami akan periksa semuanya," tuturnya.

Baca juga: Dokter ingatkan terpapar TBC tak berarti langsung sakit

Yudi menambahkan, ketika ada warga yang memiliki gejala tersebut namun tidak mau datang untuk diperiksa, maka petugas akan menjemput bola dengan mendatangi warga untuk mengambil sampel.

Ia menjelaskan ketika warga dinyatakan positif TBC, maka langkah yang dilakukan, yaitu memberikan pendamping untuk mengonsumsi obat selama enam bulan.

"Setelah hasil positif kami jadwalkan enam bulan ke depan untuk rutin minum obat yang dipersiapkan," katanya.

Berdasarkan data yang ada, kasus TBC di Jakarta Selatan (Jaksel) memang tidak separah dengan wilayah lainnya. Dari awal Januari sampai Mei 2024 tercatat 59 orang.

Ia mengatakan, dari jumlah tersebut, 39 orang sedang menjalani pengobatan dengan mengonsumsi obat selama enam bulan berturut-turut.

Baca juga: Dokter minta semua pihak beri perhatian serius pada penanggulangan TB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha mempercepat penanggulangan TBC demi mewujudkan Jakarta bebas TBC pada 2030 dengan membentuk kampung siaga TBC di 267 RW Jakarta.

"Hal ini merupakan wujud dari strategi penanggulangan TBC yang kami dorong untuk berbasis kewilayahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Rabu (8/5).

Ani mengimbau ada satu RW di setiap kelurahan menjadi lokasi percontohan sebagai kampung siaga TBC dan untuk mewujudkannya diperlukan komitmen dari setiap level kepemimpinan di wilayah seperti Ketua RT, RW, lurah, camat dan wali kota.

Nantinya, ada inovasi percepatan penanggulangan TBC yang diperkuat dengan pelaksanaan pelayanan dasar terkait TBC pada setiap kampung siaga yang terbentuk.
Baca juga: Guru Besar UI kembangkan vaksin M72 untuk pengobatan TB lebih efektif

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024