Sidoarjo (ANTARA) -
Sekolah Al Muslim, Sidoarjo, Jawa Timur memamerkan buku hasil kolaborasi antara orang tua dan siswa dalam rangka Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei.
 
"Hari Buku Nasional ini bertujuan untuk penguatan karakter abad ke-21 atau 4C yaitu Communication, Collaboration, Critical thinking, Creativity and Innovation serta penguatan kemampuan literasi siswa," kata Kepala Sekolah KB-TK Al Muslim, Siti Aminah Sidoarjo, Jumat.
 
Ia mengemukakan, buku yang dipamerkan tersebut merupakan kolaborasi antara orang tua dan siswa yang dikerjakan selama tiga pekan.

Baca juga: Perpusnas tingkatkan digitalisasi buku perluas akses bacaan masyarakat
 
"Peringatan Hari Buku Nasional juga bertujuan untuk membangkitkan minat baca dan menulis siswa atau literasi yang saat ini sedang gencar-gencarnya dikampanyekan pada Kurikulum Merdeka.
 
"Melalui membaca kita dapat melawan kedangkalan pikiran dan menuntun siswa untuk berpikir kritis," tuturnya.
 
Ia juga memiliki program literasi yaitu Gerakan "Abaku" akronim dari "Gerakan Ayah Bunda Bacakan Aku Buku".
 
"Gerakan 'Abaku' bulan ini diisi dengan mempresentasikan hasil proyek membuat buku di kelas masing-masing. Hasil karya proyek buku dipamerkan dan juga untuk menambah koleksi pojok baca kelas," ucapnya.
 
Ia mengatakan, sejak 1-16 Mei 2024 para siswa membuat proyek karya buku secara individu juga proyek membuat buku bersama orang tua di rumah.
 
"Kegiatan awal adalah mereka berkunjung ke perpustakaan, kemudian siswa memilih dan membaca buku sebagai bahan inspirasi," katanya.

Baca juga: Perpusnas: Ketersediaan buku di desa tingkatkan literasi masyarakat
 
Selanjutnya, para siswa menentukan judul dan sampul buku dengan bimbingan guru kelas masing-masing.
 
"Kemudian siswa membuat isi buku sesuai dengan imajinasinya masing-masing, ada yang menggunakan teknik 3M (menggunting, menempel, mewarna), menggambar, mewarnai, dan lain-lain," ujarnya.
 
Para siswa, kata dia, diberikan kebebasan memilih bahan yang digunakan untuk menulis dan penyelesaian bukunya
 
"Ada yang menggunakan spidol warna, pensil warna, pensil, pita, tali tampar kecil, tali kor, bulu, berbagai macam kertas dan ukurannya, cat warna, dan lain-lain," katanya.
 
Salah satu orang tua siswa, Qonita mengaku dengan adanya proyek buku ini, perkembangan anaknya sangat pesat terutama pada perkembangan bahasa ketika membuat proyek buku.
 
"Anak-anak sangat tertarik dengan program pembuatan buku yang akhirnya bisa selesai dan dipamerkan saat peringatan Hari Buku Nasional ini," katanya.

Baca juga: Perpusnas: Gerakan literasi desa makin dekatkan buku kepada masyarakat

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024