Banda Aceh (ANTARA News) - Ribuan rumah penduduk dilaporkan terendam dan belasan lainnya rusak berat dan hancur akibat banjir bandang yang melanda 11 desa di Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, atau sekitar 500 kilometer selatan Kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu. Camat Kecamatan Meukek, Zaini Bakri, di Tapaktuan, ibukota Kabupaten Aceh Selatan, mengatakan bahwa banjir bandang yang melanda sedikitnya 11 desa di wilayahnya mengakibatkan tiga unit rumah penduduk Desa Jambo Papeun hancur total, 12 unit rusak berat, dan 1.265 unit lainnya terendam. Selain menghancurkan rumah, hujan deras yang melanda wilayah penghasil pala sejak Selasa (29/8) hingga Rabu (30/8) dini hari itu juga mengakibatkan sedikit-dikitnya 15 hektare sawah produktif terendam di 11 desa di Kecamatan Meukek, sekitar 40 kilometer pusat kota Tapaktuan, jelasnya. Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Selatan, Harfana Hasan, mengatakan bahwa pemerintah telah mendistribusikan bantuan "masa panik" kepada masyarakat korban banjir bandang di sejumlah desa di daerah tersebut. "Pemerintah sudah menyalurkan bantuan masa panik berupa beras, mie instant dan lauk pauk kepada korban banjir bandang yang melanda satu kecamatan di daerah ini," katanya. Lebih lanjut, ia menjelaskan, sebagian masyarakat sempat mengungsi mencari tempat aman dari jangkauan banjir bandang. Pihaknya juga menginstruksikan kepada masyarakat, agar mengungsi jika hujan terus berlanjut. Harfana menjelaskan banjir bandang itu mengakibatkan ruas jalan Tapaktuan-Meulaboh (Aceh Barat) sempat macet total dan terjadi antrian panjang karena badan jalan tergenang air setinggi 50 hingga 100 centimeter. Pada awalnya, sekitar 700 meter ruas jalan negara Tapaktuan-Meulaboh tidak bisa dilalui kendaraan berbadan kecil, seperti mobil angkutan penumpang L-300, namun beberapa kendaraan yang sempat terjerembab banjir dipandu mobil operasional polisi lalulintas, kata dia. Sementara itu, sejumlah mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Aceh Selatan (Hamas) yang sedang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri/swasta di Kota Banda Aceh, mulai mengumpulkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang Meukek. Para mahasiswa secara spontan mengedarkan kotak bantuan di persimpangan jalan strategis di Kota Banda Aceh, seperti di simpang Limong. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006