Guiyang, China (ANTARA) - Trotoar kaca transparan di Jembatan Sungai Longli yang berada di Provinsi Guizhou, China barat daya, menyuguhkan sensasi bagi para pengunjung yang berjalan di atasnya bahwa mereka seolah berada di tepi jurang.

Sejak dibuka untuk lalu lintas umum pada April tahun ini, jembatan yang membentang di atas Ngarai Besar Duohua itu dalam waktu singkat langsung menjadi daya tarik dan memikat banyak wisatawan berkat desainnya yang unik.

"Ini merupakan pengalaman yang luar biasa dapat berjalan di atas jembatan dan melakukan tur keliling di atas platform kaca," kata Wang Aoqiang, seorang turis asal Guiyang, ibu kota Provinsi Guizhou.

Jembatan Sungai Longli memiliki panjang 1.260 meter. Dek jembatan menjulang setinggi 280 meter di atas dasar ngarai.

Di setiap sisi dek jembatan, sejajar dengan jalur kendaraan, terdapat trotoar kaca yang panjangnya mencapai 528 meter dan terdiri dari 254 panel kaca.

Selain itu, sebuah lift wisata yang terintegrasi dengan struktur jembatan juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan ngarai dari ketinggian.

"Selama pembangunan jembatan ini, kami memprioritaskan untuk memenuhi fungsi transportasi yang esensial di samping memenuhi permintaan wisata untuk pengembangan sektor pariwisata," kata Jiao Linyang dari Second Highway Engineering Co., Ltd. dari China Communications Construction Company.

"Meskipun menghadapi berbagai tantangan teknis, tim kami berhasil mengatasinya satu per satu," katanya, menambahkan.

Daerah pegunungan dan perbukitan meliputi 92,5 persen dari total luas daratan di provinsi ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Guizhou berusaha meningkatkan sistem transportasinya dengan memperhatikan modernitas dan konektivitas. Hingga kini, sudah lebih dari 30.000 jembatan yang dibangun atau sedang dibangun di Guizhou.

Saat ini, sekitar setengah dari 100 jembatan tertinggi di dunia dibangun di Guizhou. Beberapa di antaranya tidak hanya membantu mempersingkat waktu tempuh dari kota-kota besar ke objek wisata, melainkan juga menjadi destinasi wisata.

Dengan rampungnya pembangunan Jembatan Sungai Longli, waktu tempuh antara Guiyang dan Padang Rumput Longli, sebuah mahakarya alam yang indah, kini terpangkas dari semula 1,5 jam menjadi sekitar 30 menit.

"Guizhou bertekad untuk lebih lanjut memajukan integrasi infrastruktur transportasi dan pariwisatanya, serta mendukung pengembangan objek wisata di provinsi ini," kata Feng Wei, wakil kepala departemen transportasi Provinsi Guizhou.

Tidak jauh dari Air Terjun Huangguoshu yang ikonik di Guizhou, Jembatan Sungai Baling setinggi 370 meter, yang menjadi salah satu jembatan tertinggi di dunia, memikat banyak penerjun payung sejak 2012.

Sebuah museum teknologi jembatan, perkemahan untuk kendaraan rekreasi, dan sejumlah homestay juga dibangun di dekat jembatan itu. Sejak dibuka pada 2019, museum ini telah menerima lebih dari 70.000 pengunjung.

"Saat membangun jembatan di daerah pegunungan, para kontraktor tidak hanya harus mengatasi berbagai tantangan untuk membangun jembatan kelas dunia yang aman dan tahan lama," tutur He Yiling, seorang pelajar dari Guiyang usai mengunjungi museum tersebut.

"Mereka juga harus mempertimbangkan cara mengintegrasikan jembatan dengan lingkungan, sehingga tercipta kesatuan yang harmonis antara keindahan arsitektur jembatan dengan pesona pemandangan alam di sekitarnya," katanya. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2024